test

Politik

Kamis, 2 Januari 2020 14:28 WIB

Banjir Paling Parah, Presiden Jokowi Imbau Seluruh Pihak Kerjasama Evakuasi Korban

Editor: Ferro Maulana

Presiden Jokowi. (Foto: Dok Net).

PMJ - Presiden Joko Widodo menerangkan, banjir di awal tahun 2020 ini paling parah terjadi di empat Daerah Aliran Sungai (DAS) di DKI Jakarta. Adapun empat DAS tersebut antara lain Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Cakung, dan Sungai Sunter.

"Pembangunan prasarana pengendalian banjir pada keempat sungai terkendala sejak tahun 2017 karena masalah pembebasan lahan," tulis Jokowi dikutip di akun instagram pribadinya @jokowi, Kamis (2/1/2020).

Meski begitu, Presiden Jokowi mengajak semua pihak bekerjasama melakukan evakuasi terhadap korban banjir yang terjadi di Jakarta serta sejumlah kota penyangga lainnya.

Kepala Negara pun menegaskan, keselamatan para korban banjir menjadi fokus utama yang dilakukan pemerintah saat ini. Selain itu, ia pun akan membahas persoalan penanganan banjir lainnya setelah proses evakuasi korban banjir sudah dilaksanakan.

"Yang paling penting pada saat kejadian seperti yang sekarang ini evakuasi korban banjir. Keselamatan, keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," ungkap Jokowi.

Program Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung Telah Berjalan

Masih dari keterangan Jokowi, program pengendalian Banjir Sungai Ciliwung sudah berjalan sepanjang 16 kilometer dari rencana keseluruhan 33 kilometer. Pada wilayah hulu kini tengah dilaksanakan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.

Pembebasan tanah di dua bendungan itu sudah lebih dari 90 persen dan perkembangan pembangunan fisik mendekati 45 persen. "Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020," lanjutnya.

Mantan Wali Kota Solo ini melanjutkan, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, tengah berlanjut. Warga setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1200 meter.

Banjir yang menerjang Jakarta dan sekitarnya ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu 1 Januari 2020. Jokowi telah menginstruksikan agar pemerintah pusat dan provinsi terus bekerja sama dalam menanggulangi banjir tersebut.

"Untuk penanganan darurat bersama pihak terkait, telah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tanki air agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali," jelas Jokowi.

Buang Sampah Sembarangan

Presiden Jokowi menilai menilai banjir terjadi karena perilaku masyarakat membuag sampah sembarangan."Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah dimana-dimana banyak hal,” kesalnya.

Karena itu, Jokowi meminta secara tegas, kabupaten/kota untuk bekerja sama menangani masalah banjir tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengingatkan hal terpenting saat ini adalah mengevakuasi warga terdampak banjir.

"Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir menerjang sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Banjir kali ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu (01/01/2020). (FER).

BERITA TERKAIT