test

Hukrim

Selasa, 19 Maret 2019 18:13 WIB

Kelompok Teroris MIT Terpecah Dua Kelompok & Kesulitan Berkomunikasi

Editor: Redaksi

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah). (Dok/PMJ)
PMJ – Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kolara kini terpisah menjadi dua kelompok dimana kelompok pertama yang di dalamnya ada Ali Kalora hanya terdapat 4 orang. Hal tersebut diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. "Ali Kalora berempat bersama dengan 3 temannya," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019). Satgas Tinombala menganalisis kalau jumlah anggota kelompok Ali Kalora 10 orang termasuk Ali dan kini telah terpisah menjadi dua kelompok. "Ali Kalora bawa satu laras panjang. Sisanya yang dua dibawa kelompok si G alias Anas dan G alias Muklas. Masyarakat setempat cukup hafal dengan kelompok Ali Kalora yang lama," ujar Brigjen Dedi. Kedua kelompok MIT itu saat ini kesulitan dalam berkomunikasi lantaran telah terpisah jauh. "Mereka sudah tidak bisa kontak lagi karena mungkin terpisah agak jauh, komunikasinya terbatas," ujar Brigjen Dedi. Sebelumnya diketahui kalau kekuatan kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora terpecah. Enam anggotanya dikabarkan berkeliling ke desa-desa di wilayah Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tenggara (Sulteng), untuk memalak warga agar kebutuhan sehari-hari mereka terpenuhi. "Mereka mengaku (kepada warga) terpisah dengan kelompok mereka. Mereka cuma punya dua HP Android. Pada 18 Maret 2019, dari satgas sudah menemukan atau mendapat informasi dari masyarakat tentang keberadaan pecahan kelompok Ali Kalora. Masyarakat menginformasikan mereka mendapati 1 kelompok ini 6 orang," ujar Brigjen Dedi. Dari informasi warga, identitas tiga anggota dari kelompok itu telah dikenali sedangkan identitas tiga anggota lainnya belum diketahui. Dedi menjelaskan warga desa di Parimo mengaku dipaksa memenuhi kebutuhan perbekalan enam anggota Ali Kalora tersebut, dari makanan hingga sandang. (BHR)

BERITA TERKAIT