test

Kesehatan

Kamis, 1 Oktober 2020 10:02 WIB

Nutrisi Zinc Mampu Tingkatkan Imun Tubuh Lawan Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Nutrisi Zinc dinilai mampu meningkatkan imun tubuh untuk melawan virus Corona. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hdi)

PMJ - Gejala Covid-19 dinilai mirip dengan flu pada umumnya. Flu maupun Covid-19 disebabkan oleh virus dari keluarga yang sama, yang disebut virus corona.

Untuk mencegah penularan virus ini, kebanyakan ahli menyarankan masyarakat yang mencari suplemen atau vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya zinc (zat seng).

Sebuah studi yang dirilis pada konferensi Eropa online mengisyaratkan kemungkinan hubungan antara kadar seng dalam darah yang lebih rendah dan kondisi kesehatan yang lebih buruk dari orang dengan Covid-19.

Seperti dilansir laman Times of India, Kamis (1/10/2020), Dr Roberto Fernandez dari Spanyol memimpin penelitian tersebut, yang mengamati orang-orang yang dirawat di rumah sakit dari pertengahan Maret hingga akhir April.

Kadar zat seng puasa pada wanita dan pria ini (rata-rata 611 dan berusia 63 tahun) diambil selama penelitian. Data medis lainnya dan kondisi yang sudah ada sebelumnya juga dipertimbangkan untuk penelitian ini.

Tim peneliti fokus pada sampel hanya 249 pasien termasuk 21 yang meninggal. Tingkat seng pada orang yang selamat jauh lebih banyak daripada orang yang meninggal karena penyakit, masing-masing 63,1 dan 43 mikrogram per desiliter.

Setelah mempertimbangkan semua faktor lainnya, ditemukan bahwa setiap unit peningkatan kadar seng dalam darah pada saat masuk rumah sakit dikaitkan dengan risiko kematian di rumah sakit yang 7 persen lebih rendah.

Tingkat seng yang lebih rendah pada saat masuk di rumah sakit berkorelasi dengan peradangan yang lebih tinggi selama infeksi.

Sebelum Anda mulai membeli vitamin dengan kandungan zat seng, ingatlah bahwa penelitian ini terbatas pada kelompok pasien yang lebih kecil. Menurut para ahli, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan.

Studi ini mengaitkan kadar seng yang lebih rendah saat masuk RS dengan peningkatan risiko kematian, tidak membuktikan bahwa satu dapat menyebabkan yang lain. Studi hanya menunjukkan hubungan antara penyakit dan nutrisi.(Hdi)

BERITA TERKAIT