test

Hukrim

Senin, 1 Juli 2019 18:24 WIB

Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah yang Diamankan Polisi Bisa Merakit Bom

Editor: Redaksi

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: PMJ News).
PMJ – Polisi kembali mengamankan anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Para Wijayanto yang memiliki keterampilan merakit bom serta mengoperasikan roket. Kemampuan tersebut dikuasi lantaran cara pembentukan kekuatan kelompok teroris ini adalah dengan mengirim rekrutannya ke Suriah untuk terjun langsung dalam medan perang. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut bahwa para anggota teroris tersebut mempunyai kemampuan intelejen dibidang perakitan bom. "Orang yang direkrut PW ini rata-rata memiliki kemampuan intelijen di bidang militer. Secara khusus merakit bom dan mereka mampu mengoperasikan roket dan memiliki kemampuan sniper," ungkap Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019). Brigjen Dedi menyebut para kombatan yang direkrut Para Wijayanto juga melakukan aksi-aksi terorisme dengan bendera Al-Qaeda. Kelompok itu juga intens berkomunikasi dengan kelompok teroris di Filipina, Pakistan dan Afganistan. "Kemudian tersangka PW bersama jaringannya di Indonesia juga melakukan aksi-aksi terorisme internasional di bawah bendera A-Qaeda dan juga terus berkomunikasi dengan kelompok teroris regional di Filipina dan juga pecahan-pecahan kelompok Al-Qaeda baik di Pakistan, Afganistan dan beberapa negara," terang Brigjen Dedi. Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) itu juga menerangkan Para Wijayanto mendanai organisasi JI dengan uang hasil usaha perkebunan. Para pejabat yang berada dalam struktur organisasi mendapat gaji sebesar Rp 10 sampai 15 juta perbulan. "Tentunya pejabat-pejabat di dalam struktur organisasi JI ini, ini juga digaji besarannya Rp 10 sampai 15 juta. Kemudian tahapan pembangunan kekuatan ini harus didukung oleh kemampuan ekonomi," pungkas Brigjen Dedi. (FJR/BHR)

BERITA TERKAIT