test

Fokus

Senin, 17 Agustus 2020 09:40 WIB

Mengenang Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI

Editor: Ferro Maulana

Pembacaan naskah Proklamasi oleh Presiden Soekarno. (Foto: PMJ/ Dok Net).

PMJ - Pembacaan naskah teks proklamasi Kemerdekaan RI telah menjadi momen sakral bagi seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Perayaan Kemerdekaan Indonesia di tengah pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia tetap dilaksanakan secara khidmat.

Untuk diketahui, teks proklamasi yang dirumuskan oleh beberapa tokoh kemerdekaan, seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo, menjadi tanda Indonesia sudah merdeka dan terbebas dari penjajahan.

Teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Soekarno dan ditandatangani bersama Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pengibaran Sang Saka Merah Putih. (Foto: PMJ/ Dok Net).

Namun, sebelum akhirnya dikumandangkan di hadapan rakyat Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945, teks proklamasi Indonesia asli tulisan tangan Soekarno itu diketik oleh Sayuti Melik.

Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Hingga hari ini, naskah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia asli yang ditulis tangan Ir. Soekarno itu tersimpan rapi di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Di bawah ini isi teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, lengkap dengan pidato Proklamasi yang dibacakan oleh Ir Soekarno

"Saudara-saudara sekalian,

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Naskah teks Proklamasi. (Foto: PMJ/ Dok Net).

Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:

P R O K L A M A S I

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita!

Negara merdeka, negara Republik Indonesia! Merdeka, kekal, abadi! Insya Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita ini." (Sumber: Arsip Nasional/ Fer).

BERITA TERKAIT