test

Politik

Senin, 7 Januari 2019 10:03 WIB

Ketua DPR: Masyarakat & Institusi Waspadai Berita Hoax Modus Manuver Politik

Editor: Redaksi

Ketua DPR Bambang Soesatyo. (Foto: Istimewa)
PMJ - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta masyarakat mewaspadai penyebaran berita bohong (hoax) sebagai modus melakukan manuver politik. Menurutnya, hal tersebut merupakan kemungkinan akan berlanjut menuju pelaksanaan agenda pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) tahun ini. “Masyarakat dan semua institusi penegak hukum perlu mewaspadai kecenderungan itu,” kata Bambang menegaskan dalam ketarangannya, di Jakarta, baru-baru ini. Legislator Golkar itu mengatakan, setelah hoax tentang tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu yang telah tercoblos, tidak tertutup kemungkinan akan muncul hoax lain yang masih berkait dengan persiapan Pilpres dan Pileg 2019. “Utamanya hoax yang diarahkan untuk mereduksi kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu itu sendiri. Dan, sudah barang tentu hoax lain yang bertendensi mendiskreditkan pemerintah atau calon presiden petahana,” tandasnya. Karena itu, menjadi sangat penting bagi penegak penegak hukum untuk segera dan sigap merespons hoax seperti itu. Respon terukur dari penegak hukum menjadi keharusan agar hoax seperti itu tidak meresahkan masyarakat, dan juga tidak mengganggu keamanan serta ketertiban umum. “Setiap institusi yang menjadi target hoax pun hendaknya memberi reaksi yang cepat, dengan memberi penjelasan terbuka kepada semua elemen masyarakat,” imbaunya. Selanjutnya, Pimpinan DPR mengapresiasi reaksi cepat yang dilakukan oleh KPU dalam merespon hoax tentang kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos. “Apresiasi juga patut diberikan kepada  para petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang langsung merespons hoax bermuatan isu tentang tsunami maupun gempa bumi,” katanya lagi menambahkan. Sementara itu, pimpinan DPR mengimbau masyarakat untuk semakin selektif dan bijaksana dalam menyikapi setiap informasi yang beredar di ruang publik. Setiap hari, ada ratusan bahkan ribuan informasi yang beredar di ruang publik. “Pada era sekarang ini, lalu lintas informasi sudah diibaratkkan debu yang bertebaran. Karena itu, sikapi setiap informasi dengan proporsional sambil berupaya melakukan konfirmasi pada institusi-institusi yang berwenang,” pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT