logo-pmjnews.com

News

Senin, 11 November 2024 07:09 WIB

Kapolri Sebut Bandar Judi Online Makin Canggih, Transaksi Pakai Kripto

Editor: Hadi Ismanto

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: PMJ News)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Polri mengungkap saat ini para bandar judi online menggunakan mata uang kripto (crypto) sebagai metode pembayaran, menggantikan sistem transaksi lama yang menggunakan rekening bank untuk menyembunyikan aktivitas ilegalnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan modus baru ini menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum dalam memberantas perjudian online yang semakin marak.

Oleh karena itu, Sigit menekankan pentingnya upaya tegas dari Polri untuk menanggulangi kejahatan transnasional, termasuk judi online, yang kini semakin sulit dilacak dan ditangani.

"Para bandar judi online terus berinovasi dengan modus baru. Dari yang sebelumnya mereka menggunakan rekening bank, kini beralih ke pembayaran melalui portal yang lebih canggih dan terbaru, yaitu crypto," jelas Sigit kepada wartawan dikutip pada Minggu (10/11/2024).

Menurut Kapolri, penggunaan crypto memungkinkan para pelaku judi online untuk menghindari deteksi oleh sistem perbankan dan penegak hukum. Ini juga mempersulit upaya pemblokiran transaksi judi yang sebelumnya mudah dilacak melalui jalur rekening bank.

Perubahan strategi ini menunjukkan bagaimana para pelaku kejahatan terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk menghindari penindakan hukum. Judi online juga mulai bergeser ke luar negeri, menjadikannya semakin sulit untuk diawasi oleh pihak berwenang.

Namun, lanjut Sigit, Polri tetap berkomitmen untuk memerangi kejahatan ini dengan berbagai pendekatan inovatif. Sigit menyebut selain merugikan negara secara finansial, judi online menimbulkan dampak sosial seperti kecanduan dan kerugian finansial besar di masyarakat.

"Dengan segala perkembangan ini, kami akan terus berusaha memutus jaringan judi online ini, demi menyelamatkan negara dari kebocoran finansial dan dampak sosial yang lebih besar," tukasnya.

BERITA TERKAIT