logo-pmjnews.com

News

Sabtu, 27 Juli 2024 14:39 WIB

Wapres Minta Satgas Tak Berhenti Berantas Judi Online

Editor: Hadi Ismanto

Wapres Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual di acara Gema Takbir Akbar Nasional. (Foto: PMJ News/YouTube Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual di acara Gema Takbir Akbar Nasional. (Foto: PMJ News/YouTube Setwapres)

PMJ NEWS - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyoroti soal penanganan judi online di Indonesia. Dia menegaskan langkah pemberantasan judol tak boleh berhenti hingga praktik perjudian hilang.

"Kemudian juga memberdayakan umat dan mengambil peran-peran dalam rangka ikut sebagai sodiqul khukumah, mitra pemerintah, baik dalam pemberantasan narkoba, dalam pemberantasan judi," ungkap Ma'ruf Amin dikutip pada Sabtu (27/7/2024).

Ma'ruf mengatakan, praktik perjudian belum bisa dihilangkan di Indonesia hingga dibentuk satgas sebagai upaya pemberantasan praktik judi tersebut. Dia meminta upaya pemberantasan judi online itu tak boleh berhenti.

"Tetapi kita memang belum bisa menghilangkan perjudian ini. Karena itu perlu ada langkah-langkah yang tegas, alhamdulillah bahwa sesuai dengan sidang kabinet bahwa untuk memberantas judi online ini dibentuklah satgas," terangnya.

"Satgas pemberantasan judi online dan kelihatan sudah ada gerakan-gerakanannya, tetapi kita tidak boleh berhenti sampai judi online tapi sampai kepada hilangnya perjudian di Indonesia," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menceritakan fenomena waktu lampau tentang berhentinya para peminum dan penjudi. Menurutnya, hal itu sangat berbeda dengan era sekarang.

"Kalau dulu di sana itu bukan botolan, tapi bergribah-gribah, kulit onta dijadikan tempat minuman, kalau di sini gentong. Dulu itu bukan berbotol-botol tapi bergentong-gentong. Bayangin tuh, dan mereka penjudi-penjudi banyak, tapi kenapa ketika dikatakan fahal antum muntahun, apakah kalian mau berhenti? Naam, intahaina, intahaina, kami berhenti, langsung berhenti itu khomar dibuang sampai ke selokan-selokan di Madinah penuh oleh khomar-khomar," jelasnya.

"Kita fahal antum muntahun? Nggak berhenti-henti, bahkan sudah ada satgas juga masih belum berhenti juga, kenapa? Karena ketika dipanggil itu tidak menyahut, karena ada sifat basyariyah yang buruk, maka perlu ada edukasi secara terus menerus," imbuhnya.

BERITA TERKAIT