test

Kesehatan

Selasa, 5 Maret 2024 12:04 WIB

Studi: Main Game di Ponsel Bisa Sebabkan Gejala Mata Kering

Editor: Hadi Ismanto

Sebuah studi di Australia menemukan bahwa gejala mata kering memburuk setelah satu jam bermain gim di ponsel pintar. (Foto: Kolase PMJ News)

PMJ NEWS - Sebuah studi yang dilakukan pada anak-anak sekolah di Australia menemukan bahwa gejala mata kering memburuk setelah satu jam bermain gim di ponsel pintar. Tingkat kedipan mereka menurun secara signifikan, turun dari 21 kedipan per menit menjadi sembilan.

Selain itu, interval antar kedipan diperpanjang dari tiga detik menjadi hanya di bawah sembilan detik dalam menit pertama permainan. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Eye.

Seperti dilansir dari laman PsyPost, Selasa (5/3/2024), prevalensi penggunaan perangkat digital di kalangan anak-anak melonjak drastis. Di antara perangkat-perangkat tersebut, smartphone merupakan perangkat yang paling banyak digunakan.

Di Amerika Serikat (AS), 83 persen anak-anak memiliki ponsel pintar pada usia 15 tahun, sebuah tren yang terjadi secara global. Anak-anak sering kali menghabiskan beberapa jam di depan perangkat digital, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan profesional medis.

Durasi pemakaian yang berlebihan telah dikaitkan dengan dampak buruk terhadap kesehatan dan mental anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa melihat layar dalam waktu lama dikaitkan dengan perkembangan miopia (rabun jauh) yang lebih cepat pada anak-anak dan remaja.

Selain itu, kemungkinan mengalami kelelahan dan ketegangan mata meningkat setelah lebih dari dua jam menggunakan ponsel pintar.

Penulis studi, Ngozi Charity Chidi-Egboka dan rekan-rekannya ingin menguji pengaruh penggunaan ponsel pintar selama satu jam terhadap kedipan, gejala mata kering, dan indeks lapisan air mata pada anak sekolah.

Penelitian ini melibatkan 36 anak berusia antara enam dan 15 tahun, yang direkrut dari kampus utama Universitas New South Wales di Sydney, Australia, dan komunitas sekitarnya, dengan mayoritas peserta perempuan sebanyak 22 orang.

Untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anak-anak mengunjungi laboratorium peneliti, di mana mereka diminta untuk bermain gim di iPhone 5 selama satu jam tanpa gangguan. Gim yang dipilih adalah Despicable Me: Minion Rush dan Racing Penguin.

Sebelum memulai dan selama bermain gim, peserta mengenakan headset pelacak mata bermata untuk memantau kecepatan kedipan mereka. Selain itu, para peneliti menilai fungsi film air mata sebelum dan sesudah bermain gim.

Para peserta juga menyelesaikan tiga kuesioner untuk mengevaluasi gejala mata: Survei Gejala Mata Instan, Penilaian Gejala pada Mata Kering, dan Skala Penilaian Numerik (untuk gejala-gejala mata).

Hasil menunjukkan bahwa fungsi film air mata tidak berubah selama bermain gim. Setelah satu jam bermain gim, nilai indikator fungsi film air mata kurang lebih sama dengan nilai awal. Sebaliknya, gejala-gejala mata yang diukur dengan kuesioner menjadi lebih buruk secara signifikan.

Pengukuran-pengukuran aktivitas kedipan menunjukkan bahwa tingkat kedipan mata menurun tajam pada menit pertama bermain game di ponsel pintar dibandingkan dengan nilai yang mereka peroleh selama percakapan dengan para peneliti sebelum memulai bermain gim.

Sebelum penelitian dimulai, peserta rata-rata berkedip sekitar 21 kali per menit. Selama bermain gim, kecepatan ini hanya di bawah sembilan kedipan per menit.

Interval waktu antara dua kedipan juga meningkat, dari tiga detik sebelum pertandingan menjadi kurang dari sembilan detik dimenit pertama permainan dan tidak berubah sepanjang periode permainan. Gejala mata yang dilaporkan tidak berhubungan dengan kecepatan berkedip.

Para penulis penelitian menyimpulkan penggunaan ponsel pintar pada anak-anak menyebabkan gejala-gejala mata kering dan kedipan mata yang melambat secara cepat dan berkelanjutan, tanpa adanya perubahan fungsi air mata hingga satu jam.

"Penggunaan ponsel pintar oleh anak-anak di mana-mana, penelitian di masa depan harus memeriksa apakah efek yang dilaporkan di sini bertahan atau menjadi lebih buruk dalam jangka panjang sehingga menyebabkan kerusakan kumulatif pada permukaan mata," jelasnya.

Studi ini menyoroti perubahan perilaku mata selama bermain game di ponsel pintar. Namun seperti yang para penulis catat sendiri, masih belum diketahui apakah efek-efek ini hanya bersifat sementara, menghilang segera setelah permainan berhenti atau terus berlanjut.

Selain itu, hasil-hasil yang disajikan tidak memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan apa pun tentang efek jangka panjang penggunaan ponsel pintar.

BERITA TERKAIT