Kamis, 18 Januari 2024 15:06 WIB
Polisi: Jasad Wanita di Peti Kemas Tanjung Priok Tewas Lebih Dari Dua Pekan
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Polisi memperkirakan jasad wanita tanpa identitas yang ditemukan hampir jadi kerangka di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok tewas lebih dari dua pekan.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan sementara.
"Jenazahnya itu sudah dalam kondisi pembusukan lanjut atau sudah dalam proses mumifikasi dengan kondisi mayat seperti itu, perkiraan waktu kematian sekitar 2 minggu," ungkap I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana saat dihubungi wartawan, Kamis (18/1/2024).
Selain itu, lanjut Ngurah, dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan dokter forensik diperkirakan korban berusia 50 sampai 65 tahun. Polisi juga tak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tidak ada memar, tidak ada luka gores atau tusuk, tidak ada," ujarnya.
"Kemudian tidak tampak ataupun teraba adanya patah tulang, jadi saat diraba tidak ada patah tulang baik di tangan, kaki, kemudian leher nggak ada yang patah tulangnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan di dalam peti kemas kosong di lapangan penumpukan perca Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ditemukan, mayat tersebut hampir menjadi kerangka.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana mengatakan mayat tersebut awalnya ditemukan pekerja bongkar muat yang hendak memasukkan barang ke dalam peti kemas.
"Pekerja bongkar muat yang terkejut, langsung melaporkan penemuan itu kepada sekuriti, yang kemudian diteruskan ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok," ungkap I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana dikutip pada Rabu (17/1/2024).
Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang tiba di lokasi penemuan mayat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Kita memerlukan waktu beberapa hari ke depan untuk mengungkap umur serta penyebab kematian korban," tuturnya.