logo-pmjnews.com

News

Kamis, 26 Oktober 2023 12:06 WIB

Soal Koruptif, Kabareskrim: Kapolri Tegaskan Untuk Ditindak

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Keterangan Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada dan jajarannya. (Foto: PMJ News)
Keterangan Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada dan jajarannya. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk tegas dalam penegakan terhadap tindakan koruptif di institusi Polri.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada saat menjadi pembicara dalam suatu kegiatan di salah satu hotel di Jakarta pada hari Rabu (25/10/2023) kemarin.

“Pak Kapolri sendiri sudah memberikan penekanan penegakan, tindak tegas terhadap mereka yang melakukan tindakan koruptif dan berikan reward kepada mereka yang bisa bekerja dengan baik,” ujar Wahyu dalam keterangannya, dikutip Kamis (26/10/2023).

Wahyu menuturkan, masalah atau penyebab munculnya tindakan koruptif kebanyakan dari sifat greedy atau rakus seseorang, terlebih di saat memiliki kesempatan atau jabatan.

“Ada orang yang mengatakan korupsi karena tekanan, tekanan apa, gajinya kecil? Ada juga orang yang gajinya kecil tidak korupsi. Kalau dosen saya dulu di PTIK, di Akpol, mengatakan korupsi itu ada yang bisa dikatakan grass eater dan mid eater. Kalau grass eater itu ya korupsi yang ibaratnya kecil-kecilan. Tapi ada juga yang benar-benar rakus kayak vakum cleaner semuanya disedot. Ini berbahaya dua-duanya tidak boleh,” kata Wahyu.

“Kemudian karena ada kesempatan, tidak mungkin orang yang menduduki jabatan untuk tidak korupsi. Kalau saya sebagai ustaz di kampung korupsi apa yang mau saya lakukan tidak mungkin. Tapi kalau saya sebagai pejabat ruang itu ada, tinggal mau atau tidak, semua tergantung bagaimana kita membangun diri masing-masing,” jelasnya.

Wahyu menambahkan, kultur juga bisa membawa peranan dalam tindakan koruptif. Namun di Polri dengan reformasi kepolisian yang di bidang instrumental, struktural maupun kultural. “Yang berat memang kultural, 245 ribu anggota Polri tidak mudah. Semua langkah-langkah sudah dilakukan,” katanya.

“Tapi ya tidak (mudah), masih terus ada terus ada. Ini tidak mudah menjadi PR kita bersama,” tandasnya.

BERITA TERKAIT