logo-pmjnews.com

News

Sabtu, 7 Oktober 2023 13:03 WIB

Terungkap, David Kasus Depok Minati Nuansa dan Metode Bunuh dari Jepang

Editor: Ferro Maulana

Penulis: Fajar Ramadhan

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Fajar)
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Fajar)

PMJ NEWS -  Polisi mengungkap metode bunuh diri ibu-anak Grace Arijani Harapan (64) dan David Arianto Wibowo (38) dalam kasus Depok mirip dengan metode yang ada di Jepang.

Hak tersebut diperkuat dengan temuan barang bukti di dalam rumah maupun kepribadian dari David yang identik mengikuti hal-hal yang bernuansa Jepang.

“Kamis sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik ternyata metode bunuh diri ini juga pernah ditemukan di Jepang, di mana yang bersangkutan juga sering menggunakan internet yang identik dengan negara Jepang,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).

Sementara itu, Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Nathanael E.J Sumampouw menyebutkan bahwa David mengalami kondisi depresi yang dipengaruhi kondisi di rumah pasca meninggalnya ayahnya.

“Menemukan bahwa anak ini patuh kepada orang tuanya, mengikuti anjuran orang tuanya, namun kemudian di situasi terakhir kehidupannya, dalam kondisi depresif dan ini kami menemukan indikator dari catatan-catatan yang dibuatnya, salah satunya yang kuat adalah tulisan yang diketiknya melalui laptopnya yang menunjukkan terkait dengan ajakan untuk mengakhiri hidup,” kata Nathanael.

“Nah Ini kemudian dilihat ada indikator kuat, ada inisiatif sendiri, kita menemukan tulisan yang mengindikasikan, ‘if anyone read this, then i’m already dead along with my mom, depending whether it is true, believe it or not’,” imbuhnya.

Lalu, Grace yang mengalami trauma grieving atau duka berkepanjangan setelah suaminya meninggal dalam kondisi depresif dan ketidakberdayaan memiliki kesepahaman dengan anaknya untuk mengakhiri hidup bersama.

“Bahwa Sebenarnya kami menemukan bahwa tingkah laku ini juga, bukan suatu tingkah laku yang bisa dikatakan baru dan pertama. Bahwa cara ini, juga dari laporan penelitian banyak ditemukan di konteks masyarakat Jepang,” ucap Nathanael. 

Juga dari temuan-temuan koleksi milik David yang memiliki minat terhadap Jepang, dari buku-buku bacaan, komik, tonton, lagu-lagu, hingga cuplikan film yang memiliki nuansa depresi dan mengarah ke kematian.

“Dan pada anak, tadi dia sudah yang awalnya memiliki ide tersebut, dia juga mempersiapkan, langkah-langkahnya, setting ada ruang sempit, dark room, empty room, itu yang kemudian melatar belakangi pilihannya menjadikan kamar mandi ART di belakang rumah sebagai TKP,” tandasnya.

BERITA TERKAIT