logo-pmjnews.com

News

Sabtu, 30 September 2023 14:38 WIB

Polisi Bakal Observasi Kejiwaan Pembunuh Karyawati di Mall Jakbar

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Fajar Ramadhan

Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Muharram Wibisono saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Fajar)
Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Muharram Wibisono saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Fajar)

PMJ NEWS - Polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pria berinisial AH (26), pelaku pembunuhan terhadap karyawati berinisial FD (44) di sekitar lobi Mall Central Park, Jakarta Barat.

Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Muharram Wibisono mengatakan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku akan dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Pelaku akan dilakukan serangkaian pemeriksaan kejiwaan oleh tim dokter ahli kejiwaan RS Polri," ujar Muharam Wibisono dalam keterangan yang diterima Sabtu (30/9/2023).

Lebih lanjut Wibisono menuturkan, pemeriksaan terhadap kejiwaan pelaku dilakukan lantaran perilaku aneh AH saat diperiksa oleh penyidik.

Menurut Wibisono, hasil dari observasi dari kedokteran akan memakan waktu sekitar sepekan sejak AH dikirim ke RS Polri pada Jumat (29/9/2023) kemarin.

"Hasil pemeriksaan nantinya kita baru bisa menentukan pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidaknya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menyebutkan bahwa tersangka AH (26) pria yang menyayat leher wanita berinisial FD (44) di Lobi Mall Central Park, Jakarta Barat, hingga tewas memiliki perilaku yang aneh.

Hal tersebut disampaikan berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, termasuk keluarga maupun orang tua pelaku.

“Mereka juga melihat perilaku tidak wajar ditanya mau kemana jawabannya tidak relevan. Kita juga riksa keterangan orang tua pelaku dan adiknya, bahwa di rumahnya juga sering perlihatkan perilaku aneh tak relevan,” ujar Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharam Wibisono dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).

Wibisono menuturkan, pelaku disebutkan sudah beberapa kali datang ke lokasi kejadian. Namun ketika ditanyakan maksud dan tujuannya, jawaban yang disampaikan pelaku tidak relevan.

“Informasinya beberapa kali pernah ke situ, nanti datang lagi, makanya pihak sekuriti bilang orang ini pernah ke sini dan perilakunya aneh. Ditanya apa jawabannya tidak sinkron makanya arahnya si satpam ini ‘ada gangguan kejiwaan’,” tukasnya.

BERITA TERKAIT