logo-pmjnews.com

News

Senin, 15 Mei 2023 13:42 WIB

Canangkan Sensus Pertanian, Jokowi Tekankan Pentingnya Akurasi Data

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi dalam sebuah acara kenegaraan di Istana Negara. (Foto: PMJ News/BPMI Setpres)
Presiden Jokowi dalam sebuah acara kenegaraan di Istana Negara. (Foto: PMJ News/BPMI Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya data yang akurat untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan akurat di sektor pertanian. Hal itu disampaikannya pada Pencanangan Sensus Pertanian 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/2023).

"Kenapa sensus pertanian ini dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data," ungkap Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Presiden mendukung pelaksanaan kembali sensus yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada sepuluh tahun yang lalu. Dia menekankan pentingnya pembaharuan data dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pertanian, seperti alokasi pupuk bersubsidi.

"Kalau sudah kita putuskan pupuk subsidi, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi di lapangan banyak yang petani berteriak, ‘Pak, pupuk enggak ada'," jelasnya.

"Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya yang enggak betul. Tapi kalau datanya akurat, gampang sekali," sambungnya.

Kepala Negara meminta agar Sensus Pertanian 2023 ini menghasilkan data terkini, akurat, dan terpercaya mengingat pertanian merupakan sektor yang strategis bagi perekonomian Indonesia.

"Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Semuanya akan dilakukan sensus karena sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali," terangnya.

Presiden juga menekankan bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat rawan karena ancaman krisis pangan global. Presiden menyebutkan sebanyak sekitar 345 juta orang di dunia saat ini terancam kekurangan pangan akibat perubahan iklim dan perang.

"Sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depan, peran yang sangat strategis ke depan. Dan, ini juga menyediakan lapangan kerja, 40 juta orang hidup di sektor ini, ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja, banyak sekali," tuturnya.

Menutup sambutannya, Kepala Negara meminta semua pihak terkait untuk melaksanakan sensus yang dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli mendatang.

"Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian menyukseskan sensus ini. Ini nanti dilaksanakan dari 1 juni sampai 30 Juli, artinya dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas," tukasnya.

BERITA TERKAIT