PMJ – Peneitian yang diterbitkan di dalam ‘Current Biology’ menunjukkan bahwa olahraga latihan atletik berlebihan dapat mengakibatkan bukan hanya tubuh yang kelelahan, namun juga melemahkan otak, pikiran, dan mental.

Sindrom ‘overtraining’ yang disebut di penelitian tersebut merupakan bentuk kelelahan yang didapatkan ketika mengamati para triathlete.

Studi ini menemukan berkurangnya aktivitas di bagian otak yang vital untuk pengambilan keputusan dengan alasan bahwa pelatihan olahraga dan kerja kognitif yang berlebihan mempengaruhi wilayah yang sama di otak, yaitu prefrontal lateral.

Para atlet dalam penelitian ini lalu bertindak lebih impulsif dalam tes pengambilan keputusan berikutnya, memilih imbalan gratifikasi instan daripada tujuan yang akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicapai.

Menurut Dr Elan Goldwaser dari RS New York-Presbyterian mengatakan bahwa penemuan sindrom overtraining tersebut “masuk akal”.

“Faktanya, ‘overtraining’ tidak hanya berkontribusi terhadap kelelahan kognitif sementara. (Olahraga) berlebihan dapat menyebabkan banyak efek kesehatan lainnya juga. Banyak abnormalitas dapat terjadi di tubuh karena berlatih secara berlebihan, dan otak tidak terkecuali,” jelas Goldwasser

Terpisah, Dr. Robert Glatter dari RS Lenox Hill menjelaskan, kesulitan berpikir, berbicara, atau mengumpulkan pemikiran di kepala merupakan tanda-tanda berkurangnya kemampuan kognitif dari olahraga berlebihan.

“Ini adalah tanda-tanda awal bahwa ada pentingnya untuk mengurangi (latihan) dan memberi keringanan pada diri anda sendiri,” pungkas Glatter. (DEW/ FER)