test

News

Selasa, 28 Maret 2023 06:06 WIB

Keistimewaan Perbanyak Baca Alquran di Bulan Ramadhan

Editor: Ferro Maulana

Tadarus Akquran. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Bulan Ramadhan dinilai menjadi bulan yang paling berkah ketimbang bulan-bulan pada umumnya. Tak heran, pada bulan ini ada banyak sekali keistimewaan yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Seperti, bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Kitab Suci Alquran. Sebagaimana firman Allah SWT berikut:

 شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ

Artinya, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Adapun dalam menafsirkan ayat di atas, Ibnu Katsir dalam Tafsir Alquran al-‘Adzim (juz 1, hal. 292) menjelaskan bahwa Alquran diturunkan pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam lailatul qadar.

Sebagaimana firman Allah swt berikut, إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ  

Artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan." (QS. Al-Qadr [97]: 1)

Ibnu Katsir menambahkan, dalam proses turunnya, Alquran berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya.

Jika Suhuf Nabi Ibrahim, Taurat Nabi Musa, Zabur Nabi Daud dan Injil Nabi Isa diturunkan sekaligus, tetapi Alquran diturunkan dalam dua tahap; tahap  pertama diturunkan sekaligus dari langit langit dunia ke Baitul ‘Izzah. Sedangkan, tahap kedua diturunkan secara berkala dan terpisah sesuai peristiwa yang terjadi kepada Rasulullah saw.

Dalam proses turun berkala tersebut, Alquran diturunkan dalam bulan yang berbeda-beda. Ibnu Katsir menyebutkan sebanyak enam bulan; bulan Syawwal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Shafar dan Rabi’ul Awwal.

Di samping bulan Ramadhan bertepatan dengan turunnya Alquran, bulan Ramadhan juga menjadi waktu rutinan Nabi Muhammad saw untuk bertadarus Alquran kepada Malaikat Jibril.

Dalam hadits riwayat Ibnu ‘Abbas dijelaskan, عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Artinya, “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril As menemuinya, dan yaitu Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Alquran.  Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Hadits ini juga menunjukkan bahwa Rasulullah saw mengkhatamkan Alquran sekali dalam setahun pada bulan Ramadahn bersama Malaikat Jibril. Kecuali pada tahun terakhir menjelang kewafatan, Rasulullah SAW mengkhatamkan sebanyak dua kali.

BERITA TERKAIT