test

Fokus

Sabtu, 7 Januari 2023 15:56 WIB

Akhir Drama Penculikan Anak Perempuan di Jakpus

Editor: Hadi Ismanto

Lipsus Akhir Manis Drama Penculikan Anak Perempuan di Jakpus. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Kasus penculikan anak bernama Malika (6) di kawasan Sawah Besar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sempat menjadi sorotan masyarakat. Dia diculik seorang pemulung bernama Iwan Sumarno alias Jacky alias Yudi alias Herman (42).

Anak pasangan bapak Tunggal (48) dan ibu Oni (42) hilang sejak hari Rabu, 7 Desember 2022 lalu. Bocah perempuan tersebut diculik pelaku hingga hampir sebulan sebelum diselamatkan polisi di daerah Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan pelaku yang memiliki banyak identitas diamankan di sekitar wilayah Cipadu, Tangerang Selatan, Senin (2/1/2023) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

"Tim melakukan penyisiran di sekitar wilayah Cipadu, kemudian ditemukan terduga pelaku bersama korban di Jalan Wahid Hasyim Tangerang Selatan," ungkap Komarudin belum lama ini.

Komarudin menambahkan, polisi juga menemukan korban Malika tengah bersama pelaku di dalam gerobak yang dibawanya. "Korban berada di dalam sebuah gerobak yang dibawa oleh pelaku," tukasnya.

Kasus Penculikan Anak Jadi Perhatian Khusus Kapolri

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap kasus penculikan anak di kawasan Sawah Besar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Dia meminta kasus ini diusut tuntas.

"Kasus ini menjadi atensi Polri. Perintah beliau (Kapolri) untuk segera dituntaskan. Terkait masalah yang korbannya anak," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2023).

Dedi juga mengatakan, Polri akan memberikan perawatan terhadap Malika secara maksimal hingga pulih. Tim dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati juga menangani psikologis korban hingga bisa kembali pada kehidupan keluarganya.

"Biayanya semua ditanggung oleh Polri. Dirawat dengan sebaik-baiknya sampai dokter menyatakan baik dari sisi psikologis maupun fisiknya, baru nanti dikonsultasikan untuk kembali kepada pihak keluarga," jelasnya.

Orangtua Anak yang Diculik Ucapkan Terima Kasih ke Kapolri

Anak perempuan yang diculik pemulung tengah dirawat di RS Polri Kramat Jati. (Foto: PMJ News/Dok Net)
Anak perempuan yang diculik pemulung tengah dirawat di RS Polri Kramat Jati. (Foto: PMJ News/Dok Net)

Setelah terpisah selama hampir sebulan, anak perempuan Malika (6) yang menjadi korban penculikan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat akhirnya dipertemukan kembali dengan orangtuanya.

Ibunda Malika, Onih (42) pun tak bisa menutupi kebahagiannya bertemu sang anak. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena memberi atensi khusus untuk pencarian Malika.

"Dari hati nurani, saya dengan sangat hormat saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada jajaran Kapolri dan Kapolres, terutama untuk Kepolisian Republik Indonesia yang mau mencari anak saya," ungkap Onih kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Bahkan Onih juga mengucapkan terima kasih kepada tim dokter di RS Polri Kramat Jati yang telah memberi pelayanan kesehatan terhadap Malika secara maksimal.

"Saya ucapkan kepada pimpinan rumah sakit ini terima kasih atas pelayanannya untuk Malika dari semua tim-tim dokter yang merawat Malika dengan penuh semangat dan kesabaran," ucapnya.

DPR Apresiasi Kapolri Ungkap Kasus Penculikan Anak

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Foto: DPR)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Foto: DPR)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni memberikan apresiasi atas perintah tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah berhasil mengungkap kasus penculikan anak.

"Ini tanda Pak Kapolri punya jiwa yang hebat melihat dan mendengarkan, langsung diselesaikan dengan sangat cepat," kata Sahroni kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023)

Atas peristiwa tersebut, Sahroni berharap kepolisian menuntaskan seluruh kasus penculikan yang mungkin terjadi di kota besar hingga ke daerah-daerah.

"Saya harap bukan hanya kasus anak Jakarta saja, tapi semua daerah yang memang ada masalah dengan penculikan anak. Kapolda, Kapolres, sampai Polsek harus bisa tuntaskan hal tersebut," tukasnya.

Apresiasi Polri Ungkap Kasus Penculikan Anak, KemenPPPA Ingatkan Soal Pencegahan

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar hadir dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati. (Foto: PMJ News/Dok KemenPPPA)
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar hadir dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati. (Foto: PMJ News/Dok KemenPPPA)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) secara khusus menyoroti kasus penculikan anak perempuan berusia enam tahun di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar mengatakan pihaknya melalui Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) telah memberikan akses pendampingan terhadap korban dan keluarganya.

"Seluruh pihak baik orang tua, masyarakat, dan Pemerintah, termasuk aparat penegak hukum harus bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak. Sehingga ancaman yang berdampak lebih buruk bisa kita hindari," ujar Nahar dalam keterangannya, Rabu (3/1/2023).

Nahar juga mengapresiasi jajaran Polri yang berhasil menangkap pelaku penculikan dan menyelamatkan anak perempuan yang diculik. Saat ini bocah bernama Malika tersebut tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

"Alhamdulillah korban dalam kondisi selamat. Ini merupakan sebuah penyelamatan yang patut diapresiasi. Kami juga terus mendorong pihak kepolisian untuk menangani kejahatan-kejahatan terhadap anak secara tuntas dan tanpa pandang bulu,” tuturnya.

Menurut Nahar, terdapat empat upaya yang harus dilakukan dalam penanganan kasus-kasus yang memiliki keterkaitan dengan perlindungan khusus anak, yaitu pengawasan, perlindungan, pencegahan, serta perawatan dan rehabilitasi.

"Belajar dari kasus ini, unsur pencegahannya juga harus diutamakan. Kami mohon kerja sama keluarga dan masyarakat untuk lebih sensitif lagi memahami adanya kemungkinan anak berada dalam ancaman penculik," terangnya.

Dia menambahkan, KemenPPPA mengajak masyarakat yang mengalami, mendengar, melihat, atau mengetahui kasus kekerasan untuk berani melapor ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Penyedia Layanan Berbasis Masyarakat, dan Kepolisian.

BERITA TERKAIT