test

Hukrim

Rabu, 14 Desember 2022 15:23 WIB

Ahli Poligraf Sebut Hasil Keakuratan Tes Dipengaruhi Kepandaian Pemeriksa

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Ahli alat poligraf penguji kejujuran, Aji Febriyanto Ar-Rosyid beri keterangan. (Foto: PMJ/Fajar/Tangkapan Layar).

PMJ NEWS - Ahli alat poligraf penguji kejujuran, Aji Febriyanto Ar-Rosyid, hadir sebagai saksi dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dalam persidangan, Aji mengatakan hasil keakuratan tes poligraf tersebut juga tergantung dari kepandaian pemeriksanya. Hal tersebut disampaikan Aji ketika ditanyakan hakim keakuratan hasil setelah proses pemeriksaan tes poligraf.

“Saudara tadi jelaskan menurut standar dari Amerika ya, itu tingkat keakuratannya 93 persen, 7 persen sisanya?,” tanya hakim ke Aji di PN Jaksel, Rabu (14/12/2022).

“7 persen sisanya lebih ke-expert-an dari seorang pemeriksa Yang Mulia,” jawab Aji.

“Semakin pandainya yang terperiksa atau yang memeriksa?,” tanya hakim lagi.

“Pemeriksa, Yang Mulia,” ucap Aji.

Aji menjelaskan, kepandaian pemeriksa bisa membuat hasil keakuratan pemeriksaan semakin tinggi, di mana nilai ambang bawah hasil pemeriksaan yakni 93 persen.

“Semakin pandai seorang pemeriksa, maka nilai keakuratan pemeriksaan ini akan semakin tinggi Yang Mulia. Untuk nilai ambang bawahnya adalah 93 persen,” jelas Aji.

Lebih lanjut, Aji mengatakan tes poligraf jarang dilakukan oleh kepolisian saat proses penyidikan sebuah kasus.

“Kemudian seberapa sering dalam hal ini tes poligraf ini digunakan dalam tingkat penyidikan di kepolisian?,” tanya hakim.

“Mohon izin Yang Mulia menyampaikan, memang untuk sering atau tidaknya kita melakukan pemeriksaan, sedang Yang Mulia. Jarang dilakukan,” ucap Aji.

BERITA TERKAIT