test

News

Rabu, 9 November 2022 11:25 WIB

Pesisir Selatan Jatim Berpotensi Terjadi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Editor: Ferro Maulana

Gelombang tinggi di perairan Indonesia. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ NEWS -  Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pesisir selatan Jawa Timur (Jatim) berpotensi dilanda gelombang tinggi sampai empat meter. Warga setempat diimbau waspada.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir agar tetap selalu waspada," terang Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, Rabu (9/11/2022).

Eko melanjutkan, gelombang tinggi hingga empat meter tersebut berpotensi terjadi pada 9-11 November 2022.

Masih dari keterangan Eko, pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut dengan kecepatan berkisar 4-15 knot.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan berkisar 5-20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Nias serta Kepulauan Mentawai, Selat Karimata dan Laut Arafuru," ujarnya.

Menurut Eko, situasi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5-4 meter di perairan barat Enggano-Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Jawa-NTB, sampai Laut Natuna Utara.

Lalu wilayah pesisir lain juga potensi diterjang gelombang setinggi 1,25-2,5 meter, seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulaluan Simeulue, dan perairan barat Pulau Nias-Kepulauan Mentawai.

Berikutnya, perairan Bengkulu, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, perairan selatan Bali-NTT, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu. Selain itu, Selat Sumba bagian barat, dan Samudera Hindia Selatan NTT.

Selanjutnya, perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Selat Karimata bagian selatan, perairan Kepulauan Talaud-Sangihe, Laut Maluku bagian utara, Samudera Pasifik Utara Halmahera, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Manokwari, perairan utara Biak-Jayapura, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Karena itu, pihaknya pun berharap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Sedangkan, Kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter, red).

BERITA TERKAIT