test

News

Minggu, 14 Agustus 2022 18:12 WIB

Kasetpres: Peringatan HUT RI ke-77 Usung Konsep Sejarah Bangsa Indonesia

Editor: Hadi Ismanto

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono saat konferensi pers virtual. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)

PMJ NEWS - Sekretariat Presiden menyebut Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 akan mengusung konsep sejarah bangsa Indonesia. Konsep ini diaplikasikan melalui dekorasi di kawasan Istana Merdeka, Jakarta.

"Konsepnya adalah kita menggali sejarah-sejarah bangsa Indonesia," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

"Adanya kejayaan kita, kejayaan Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram kita gali, kita jadikan satu, termasuk menggali kebudayaan-kebudayaan yang ada zaman dulu," sambungnya.

Menurut Heru, kejayaan kerajaan-kerajaan di Indonesia pada masa lampau menjadi inspirasi bagi konsep dan dekorasi untuk Peringatan Detik-Detik Proklamasi Memperingati HUT RI Ke-77 pada 17 Agustus 2022 mendatang.

Heru mengungkapkan, Sekretariat Presiden akan menyelenggarakan rangkaian Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dengan kondisi seperti sebelum COVID-19.

Berbeda dengan dua tahun terakhir, Sekretariat Presiden akan menyelenggarakan rangkaian Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dengan kondisi seperti sebelum Covid-19.

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akan diturunkan secara penuh sesuai formasi 17-8-45 pada dua sesi upacara. Selain itu, Istana juga menyelenggarakan kembali kirab Sang Saka Merah Putih dan Naskah Proklamasi dari Monas menuju Istana.

"Perbedaannya adalah ketika kirab itu Bendera Sang Saka Merah Putih dengan (naskah) Proklamasi kita letakkan, kemudian kita turunkan dari mimbar utama. Tahun-tahun lalu kan dari samping menuju mimbar utama," tuturnya.

Adapun Bendera Merah Putih Pusaka nantinya tidak akan dikibarkan, begitu juga dengan Naskah Proklamasi yang disimpan dalam kotak khusus sehingga tidak diperkenankan kedua benda bersejarah tersebut untuk disentuh.

Sementara itu, busana adat yang akan dikenakan Presiden Joko Widodo saat menjadi Inspektur Upacara masih dipilih. "Sedang dipilih. Kandidat daerah belum tahu, masih ada tiga daerah," tukasnya.

BERITA TERKAIT