test

Entertainment

Rabu, 13 April 2022 12:40 WIB

Polisi Tegaskan, Putra Siregar Serahkan Diri Bukan Dijemput Paksa

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Yeni Lestari

Putra Siregar dan Rico Valentino berbaju tahanan. (Foto: PMJ/Yeni).

PMJ NEWS - Bos pemilik gerai ponsel PS Store Putra Siregar dan artis Rico Valentino ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan korban bernama Nuralamsyah. Polisi menyatakan, Putra Siregar tidak dijemput paksa dalam kasus ini. Melainkan datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk menyerahkan diri.

"Dia datang ke Polres," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit kepada wartawan, Rabu (13/4/2022).

Ridwan lantas menjelaskan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan terhadap Putra Siregar pada 16 Maret 2022 lalu. Namun, Putra Siregar berhalangan hadir lantaran hendak melaksanakan ibadah umrah.

"Dari laporan korban kemudian kita melayangkan panggilan undangan maupun panggilan pemeriksaan sampai dengan alasan dari tersangka bahwa dia akan menjalankan ibadah umroh," sambungnya.

Setelah Putra Siregar kembali selepas umrah, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kembali melayangkan surat panggilan pemeriksaan untuk yang kedua kali.

"Nah itu direalisasikan, pas dia kembali kita lakukan panggilan lagi sampai dengan ditetapkannya status tersangka," jelas Ridwan.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menerangkan penyebab utama dari pengeroyokan ini yaitu seorang perempuan.

Diketahui, seorang perempuan yang berada bersama Putra Siregar dan Rico Valentino secara tiba-tiba menghampiri meja dari korban yang duduk berjauhan di kafe CD, di Senopati, Jakarta Selatan. Tidak diketahui, obrolan apa yang terjadi antara perempuan tersebut dengan korban.

Namun, setelahnya Putra Siregar dan Rico menghampiri meja korban dan melakukan pengeroyokan. Aksi pengeroyokan dilakukan kedua tersangka dalam kondisi mabuk.

 "Jadi korban dan pelaku berada di kafe tersebut dan kondisinya dalam keadaan minum. Peristiwa ini dipicu karena ada satu kawan perempuan di kelompok RV dan PS yang mendatangi meja korban," terang Budhi.

BERITA TERKAIT