logo-pmjnews.com

News

Jumat, 25 Februari 2022 19:01 WIB

Perang Rusia Vs Ukraina, Ketua DPR: Evakuasi-Bawa Pulang Seluruh WNI

Editor: Ferro Maulana

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram @puanmaharaniri).
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram @puanmaharaniri).

PMJ NEWS -  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta pemerintah RI harus memberikan perhatian lebih atas keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia.

Bila diperlukan, Puan meminta WNI di sana dipulangkan ke Indonesia secepatnya. Puan pun mendapat laporan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang melaporkan terdapatnya 138 WNI yang berada di Ukraina.

Bahkan, dirinya meminta agar tidak ada satu orang pun WNI yang terluka dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga, keselamatan dan keamanan WNI harus menjadi prioritas pemerintah Joko Widodo saat ini.

"Pemerintah, KBRI, dan semua stakeholder harus berkoordinasi dengan efektif. Jika perlu melakukan evakuasi dan membawa pulang seluruh WNI (ke Indonesia) secepatnya dan seaman mungkin,” ujar Puan menegaskan di Jakarta, Jumat (25/2/2022).

Mantan Menko PMK itu pun meminta pemerintah untuk menyiapkan segala kebutuhan WNI jika proses evakuasi dilakukan. Yaitu mulai dari safe house, kebutuhan keseharian hingga transportasi untuk kembali ke Tanah Air.

Puan menegaskan upaya evakuasi merupakan salah satu bentuk perlindungan negara yang harus dilakukan terhadap semua warga negara Indonesia yang sedang berada di wilayah konflik di luar Tanah Air.

Di kesempatan yang sama, berkenaan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Puan mengingatkan posisi Indonesia sebagai negara bebas aktif.

Tetapi, dirinya menyerukan agar perang dihentikan untuk menghindari kekerasan terhadap umat manusia.

“Hentikan perang. Perang hanya menyisakan arang juga abu bagi yang melakukannya, dan manusia yang menjadi korbannya,” tuturnya.

Puan pun menyatakan keprihatinannya terhadap eskalasi konflik di Ukraina yang menyebabkan jatuhnya korban sipil.

“Sekarang seharusnya dunia bersatu menghadapi pandemi Covid-19, dan bukannya melakukan  tindakan yang mengganggu stabilitas dunia,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT