test

News

Sabtu, 19 Februari 2022 13:00 WIB

Dear Pasien Isoman, Ini Nomor WA Kemenkes untuk Dapat Layanan Telemedisin

Editor: Hadi Ismanto

Karo Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. (Foto: PMJ News/YouTube Kemenkes RI)

PMJ NEWS - Pemerintah menyediakan hotline yang dapat dihubungi masyarakat apabila terkonfirmasi positif Covid-19, tapi belum mendapatkan layanan telemedisin gratis dari Kementerian Kesehatan. Layanan ini khusus diberikan bagi yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Untuk mendapatkan layanan telemedisin, masyarakat dapat menghubungi WhatsApp Kemenkes RI di Nomor 081110500567. Bisa juga via email di sertifikat@pedulilindungi.id dan Call Center di nomor 119 ext. 9," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Sabtu (19/2/2022).

Bila pasien tak mendapatkan layanan via WhatsApp, bisa mengkonfirmasi ulang ke ulang laman isoman.kemkes.go.id/panduan. Masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk melanjutkan ke tahap pengajuan berikutnya.

Sedangkan pasien isoman yang sudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara daring dan melakukan proses penebusan obat gratis dari Kemenkes, tinggal menunggu paket obat datang ke rumah.

"Kami terus meningkatkan layanan telemedisin agar paket obat yang sampai ke pasien lebih cepat lagi," ujarnya.

Nadia menyebut, terdapat sejumlah syarat untuk mengakses layanan telemedisin gratis ini. Pertama, melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes. Kedua, berusia di atas 18 tahun.

Ketiga, berdomisili di wilayah Jabodetabek, Karawang, Bandung, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.

Nadia mengatakan, layanan telemedisin ini akan diperluas ke kota-kota besar lain di Jawa-Bali dan kota besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi mulai 19 Februari.

"Layanan telemedisin terus ditingkatkan dan diperluas untuk membantu agar masyarakat yang isoman dapat memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai, sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Hingga 14 Februari, kata Nadia, layanan telemedisin ini sudah diakses 158 ribu orang. Dengan memberikan layanan telemedisin bagi pasien isoman tanpa gejala dan gejala ringan ini, kata dia, fasilitas kesehatan bisa fokus merawat pasien gejala sedang-berat.

"Strategi ini diharapkan mampu mencegah terjadinya kelebihan kapasitas di fasilitas kesehatan," tukasnya.

BERITA TERKAIT