logo-pmjnews.com

Olahraga

Sabtu, 29 Januari 2022 06:06 WIB

Ini Alasan Gianluigi Buffon Tak Berminat Lagi Bela Timnas Italia

Editor: Ferro Maulana

Gianluigi Buffon. (Foto: Dok Net)
Gianluigi Buffon. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Memasuki usia kepala empat, penjaga gawang senior Gianluigi Buffon masih eksis bermain dengan tim masa kecilnya AC Parma di musim ini. 

Meski begitu, Buffon mengaku sudah tak lagi berhasrat membela Timnas Italia di ajang internasional.

Gianluigi Buffon merupakan satu di antara pemain yang mempunyai karier sangat panjang. Debut profesional tahun 1994, Buffon masih terlihat bugar ada di bawah mistar gawang Parma ketika usianya menginjak 44 tahun.

Salah satu alasan, dirinya belum pensiun yaitu rasa penasarannya untuk merengkuh trofi Liga Champions. Tetapi, prestasi terbaiknya hanya bisa mencapai babak final tiga kali bersama Juventus.

Sedangkan, di level internasional, Buffon termasuk dalam skuad juara Timnas Italia di Piala Dunia Jerman tahun 2006 silam. 

Berkenaan peluangnya tampil di Qatar, Buffon mengaku sudah tak lagi berminat main bagi Gli Azzurri.

“Tidak lagi berminat. Saya selalu menggunakan Piala Dunia sebagai alasan bagi mereka yang bertanya-tanya mengapa saya melanjutkan," terang Buffon, melansir laman Football Italia.

"Yang benar yakni saya melanjutkan karena saya melakukan hal-hal yang orang lain tidak lakukan,” tambahnya.n

“Tetapi, dinamika membuat aku mengerti bahwa Qatar tidak mungkin. Tidak apa-apa seperti ini, saya harus menghormati pilihan orang pintar seperti Roberto Mancini," sambungnya. 

“Kami baru berbicara tiga tahun lalu. Tetapi dirinya harus memilih yang paling cocok. Dan, juga untuk melindungi kelompok. Kami memiliki penjaga gawang yang kuat," tuturnya. 

Kemudian, mantan kiper Paris Saint Germaint (PSG) ini sedikit mengomentari soal kembalinya si penyerang bengal, Mario Balotelli kedalam skuad Timnas Italia. 

Terakhir kali Super Mario membela Italia di level Internasional yakni ketika melawan Polandia di ajang UEFA Nations League tahun 2018 lalu.

“Hal ini sungguh rumit. Katakanlah kita harus mempercayai Mancini. Ini memiliki logika, saya tidak tahu apakah itu benar atau salah, tetapi memiliki sisi logika,” tandasnya. 

BERITA TERKAIT