PMJ NEWS - Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban tewas disebabkan banjir yang menghanyutkan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Untuk diketahui, musibah Banjir terjadi pada Jumat (30/12/2021) pagi, pukul 07.00 waktu setempat dengan tinggi muka air 10 hingga 60 sentimeter.

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melanjutkan, selain tiga orang meninggal dunia, 31.843 jiwa mengungsi kejadian bencana tersebut.

"Bencana banjir menghantam Aceh Utara menyebabkan tiga orang meninggal," ujarnya, dalam siaran persnya kepada pewarta, Kamis (6/1/2021).

Masih dari keterangan Abdul Muhari, banjir terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tiga sungai meluap.  Antara lain, Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak.

Banjir merendam 11.511 unit rumah terhadap 120 gampong di 17 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Cot Girek, Matangkuli, dan Lhoksukon.

Kemudian, Kecamatan Pirak Timu , Tanah Luas, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Geureudong Pase, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Tanah Pasir, Baktiya Barat, dan Simpang Keuramat.

Banjir juga menyebabkan, beberapa kerusakan meliputi satu unit jembatan rusak ringan, dua tanggul jebol, dan 41 hektar lahan sawah terdampak.

Di kesempatan berbeda, BPBD Kabupaten Aceh Utara menyalurkan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh serta mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak.

BPBD bersama dinas sosial setempat juga membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.

Sementara itu, pemerintah Provinsi Aceh telah memberikan bantuan berupa beras 5.000 kg, minyak goreng 500 liter, gula pasir 250 kg, air mineral dalam kemasan 400 kardus (6.000 liter), telur ayam buras 6.000 butir, serta mie instan 500 kardus kepada korban terdampak.