test

News

Minggu, 26 September 2021 21:01 WIB

Tinjau Jalur Layang Stasiun Manggarai, Menhub: Perjalanan KRL Lebih Efisien

Editor: Hadi Ismanto

Menteri Perhubungan meninjau jalur layang Stasiun Manggarai Jakarta. (Foto: PMJ News/Dok Kemenhub).

PMJ NEWS - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meninjau jalur layang (elevated track) di Stasiun Manggarai Jakarta, Minggu (26/9/2021). Menurut dia, dengan pengoperasian ini perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek semakin efisien.

"Pengoperasian pembangunan jalur layang Stasiun Manggarai diharapkan menambah efisiensi waktu perjalanan kereta komuter maupun perjalanan kereta jarak jauh," ungkap Menhub Budi Karya.

Budi mengapresiasi selesainya proyek ini meskipun dikerjakan di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, kehadiran jalur layang ini akan menciptakan angkutan massal perkotaan yang terintegrasi dan dapat diandalkan.

Proyek jalur layang ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur double-double track/dwi ganda Manggarai – Cikarang yang dibangun secara terintegrasi untuk kereta komuter Jabodetabek maupun kereta api jarak jauh.

Menhub menilai saat ini wajah Stasiun Manggarai semakin menarik seperti stasiun di luar negeri yang bersih, modern, dan memiliki layanan yang semakin baik. Selain itu, fasilitas stasiun ini telah dilengkapi dengan eskalator, lift disabilitas, maupun tangga manual.

"Pada hari Senin akan menjadi waktu puncak perjalanan kereta komuter terutama Bogor-Jakarta. Sekarang penumpang yang transit di Manggarai bisa langsung ke lantai 2 untuk lintas Bogor-Jakarta atau sebaliknya, " tuturnya.

Lebih lanjut Menhub berpesan kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator dapat menjalankan sarana perkeretaapian Manggarai dengan lebih baik dan efisien.

Sementara itu, Direktur Utama PT. KAI Didiek Hartantyo menyebut pihaknya telah melakukan sosialisasi adanya penyesuaian jalur KRL di Stasiun Manggarai. Dimana untuk peron KRL lintas Jakarta-Depok/Bogor atau sebaliknya sudah tidak lagi di bawah.

"Kami memohon kepada penumpang untuk bekerjasama menerapkan protokol kesehatan di dalam KRL. Jika sudah penuh, agar naik di waktu berikutnya karena penambahan jalur layang ini turut menambah jumlah perjalanan KRL secara signifikan," ungkap Didiek.

BERITA TERKAIT