Jumat, 24 September 2021 10:05 WIB
Riset: Makan Kacang Mete Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Sejumlah penelitian mengemukakan makan kacang mete secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke. Secara umum, mengonsumsi kacang mete dapat memberikan manfaat kesehatan jantung.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa makan hanya dua ons kacang setiap hari dapat menurunkan kadar jenis kolesterol berbahaya (LDL) sebanyak 5 persen," demikian bunyi sebuah laporan penelitian yang di kutip dari laman EatThis, Jumat (24/9/2021).
Akan tetapi, sejumlah penelitian juga telah menghubungkan konsumsi beberapa kacang untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Sebagai contoh, satu studi tahun 2019 menemukan bahwa itu dengan diabetes tipe 2 yang membuat 10 persen kalori harian untuk kacang mete memiliki rasio LDL terhadap HDL (kolesterol baik) lebih rendah daripada mereka yang tidak menikmati kacang mete.
Hasil dari satu studi tahun 2017 menunjukkan makan kacang mete meningkatkan kadar kolesterol HDL sekaligus menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Studi lain dari 2018 bahkan mengaitkan konsumsi mete dengan tingkat tekanan darah yang lebih rendah.
Namun, beberapa penelitian menyebut efek kacang mete dalam menurunkan kadar kolesterol darah yang berbahaya tidak terlalu meyakinkan.
Misalnya, satu ulasan tahun 2019, meskipun mengunyah kacang mete secara konsisten dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah dan trigliserida. Hal itu tidak berpengaruh pada penurunan kadar kolesterol total atau kolesterol LDL.
Perlu diingat, ada sejumlah penelitian terbatas yang mengeksplorasi asupan jambu mete dan kesehatan jantung, di mana sebagiannya dapat menjelaskan hasil yang bertentangan. Jadi mungkin yang terbaik adalah makan berbagai kacang untuk menuai manfaat kesehatan jantung.
Satu studi besar tahun 2018 menunjukkan makan kacang tanah dan kacang pohon dua kali sepekan dan kenari sepekan sekali dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 13 persen-19 persen dan risiko penyakit jantung 15 persen-23 persen.