PMJ NEWS - Pemerintah merancang skema penanganan Covid-19 tahun 2022 mendatang. Skenario tersebut melihat perkembangan mutasi virus Corona yang ada saat ini dan potensi menularnya di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan setidaknya ada dua skenario. Skema A, tidak lonjakan varian virus corona baru, kondisi berubah pandemi ke endemi. Sedangkan skenario B, bila ada lonjakan Covid-19 dengan kemunculan varian baru.

"Kita menggunakan dua asumsi. Pertama, asumsi bahwa tidak ada (lonjakan) varian baru, sehingga kondisinya normal, berubah dari pandemi ke endemi," ungkap Budi Gunadi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (14/9/2021).

"Tapi opsi kedua adalah kalau ada varian baru, lalu terjadi lonjakan. Kedua opsi ini sudah kami bicarakan diskusikan dengan Kementerian Keuangan agar skenario-skenario ini dipersiapkan mengenai anggarannya," sambungnya

Pada skenario endemi, Kemenkes memperkirakan bahwa kasus Covid-19 setahun berkisar 1,9 juta. Sebagai informasi, sejak Maret 2020 sampai sekarang sudah ada 4 juta kasus.

"Jadi, untuk skenario A yaitu kondisinya membaik terus, ada 1,9 juta kasus. Skenario B, kalau terjadi ada lonjakan pada varian baru yang mengakibatkan lonjakan kasus, kami mengestimasikan ada 3,9 juta kasus," tuturnya.

"Jumlah itu 2 juta kasus lebih tinggi dibandingkan masa normal," imbuhnya.