test

Hukrim

Sabtu, 28 Agustus 2021 20:08 WIB

Anak Bunuh Ayah Kandung di Rusun Cengkareng, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku

Editor: Ferro Maulana

Penulis: Yeni Lestari

Keterangan Kapolsek Cengkareng, Kompol Egman. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS -  Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap ayah kandungnya terjadi di Rusun Dinas Kebersihan blok B lantai 1, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi pada Jumat (27/8/2021) siang, pukul 13.30 WIB. 

Kapolsek Cengkareng, Kompol Egman menjelaskan aksi pembunuhan dilakukan dengan cara menusuk korban bernama Tumpak Lumban Gaol, hingga tewas. 

Pelaku SRA (26) yang merupakan anak kandung korban diketahui telah diamankan dan menderita depresi berat.

Pelaku yang menderita depresi berat diamankan polisi. (Foto: PMJ News)
Pelaku yang menderita depresi berat diamankan polisi. (Foto: PMJ News)

"Pelaku penusukan merupakan anak kandung dari korban sendiri dan telah berhasil kami amankan. Dia (pelaku) diduga menderita depresi berat, karena saat dimintai keterangan selalu berontak," terang Egman dalam keterangannya, Sabtu (28/7/2021).

Egman lantas menerangkan, aksi pembunuhan ini bermula saat saksi yang merupakan tetangga korban mendengar suara jeritan dan minta tolong. 

Kemudian, dua orang saksi menuju ke rumah korban dan melihatnya dalam kondisi berdarah penuh luka di bagian perut dan sang anak (pelaku) yang keluar sambil memegang sebuah pisau.

Melihat hal tersebut, kedua saksi langsung memanggil ketua RT untuk menolong korban dan membawanya ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan korban dinyatakan meninggal dunia.

Senjata tajam yang digunakan pelaku diamankan polisi. (Foto: PMJ News).
Senjata tajam yang digunakan pelaku diamankan polisi. (Foto: PMJ News).

"Pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh security rusun. Selanjutnya, tersangka berikut dengan barang buktinya berupa sebilah pisau tanpa gagang diamankan Polsek Cengkareng untuk proses penyelidikan lebih lanjut," terangnya.

Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsek Kembangan, Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya mengungkap pihaknya masih kesulitan untuk mendapatkan keterangan dari pelaku. Lantaran, pelaku terus memberontak ketika diperiksa. 

Ke depan, jika kondisi pelaku sudah stabil, pihaknya akan membawa pelaku ke rumah sakit untuk dilakukan tes kejiwaan.

"Kami akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku," pungkas Tri. 

BERITA TERKAIT