logo-pmjnews.com

News

Jumat, 13 Agustus 2021 15:35 WIB

Berikut Gelombang Ekstrem yang Akan Terjadi di Perairan Indonesia

Editor: Ferro Maulana

Gelombang tinggi di perairan Indonesia. (Foto: PMJ/ Dok Net)
Gelombang tinggi di perairan Indonesia. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ NEWS - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan terkait gelombang tinggi. Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Tanah Air mulai hari ini Kamis (13/8/2021) sampai dengan Jumat (14/8/2021).

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot,” tulis BMKG dari siaran pers yang diterima, Jumat (13/8/2021).

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata bagian selatan, perairan selatan Banten, Laut Jawa, Laut Banda, dan Laut Arafuru,” tulisnya lagi.  

Situasi itu menyebabkan, peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kep. Mentawai, Selat Karimata bagian selatan, dan Laut Jawa bagian barat dan tengah.

Kemudian juga terjadi di perairan selatan Kalimantan Tengah, Selat Makassar bagian tengah, perairan Kep. Selayar - Kep. Sabalana. Kemudian, Laut Sumbawa bagian utara, Selat Lombok bagian utara,  Laut Flores bagian barat, dan perairan utara Kupang - P. Rotte, Selat Ombai, perairan timur Sulawesi Tenggara, Teluk Tolo, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula.

Selanjutnya, perairan selatan P. Buru - P. Seram, Laut Seram bagian timur, perairan selatan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapre - Agats bagian barat, perairan utara dan timur Kep. Kei, perairan Kep. Sermata - Kep. Babar, perairan utara Kep. Tanimbar, perairan Kep. Aru, Laut Arafuru bagian timur.

Berikutnya, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan timur P. Simeulue - Kep. Nias, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu dan Selat Sumba bagian barat,dan  perairan selatan P. Sawu, dan perairan selatan Kupang - P. Rott.

Lalu, Samudra Hindia selatan P. Sawu - P. Rotte, perairan selatan Kep. Tanimbar - Kep. Kei, Laut Arafuru bagian barat dan tengah, Laut Banda, Laut Jawa bagian timur, Selat Makasar bagian selatan, Laut Flores bagian timur.

Adapun gelombang yang lebih tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya yaitu perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh - Kep. Nias, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat.

Berlanjut, ke perairan selatan Banten - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali - P. Sumba.

Kemudian, gelombang ekstrem lebih dari 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kep. Mentawai - selatan Jawa Timur. BMKG pun mengingatkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Karena itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).

Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m). Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Dan mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

BERITA TERKAIT