test

Hukrim

Kamis, 5 Agustus 2021 15:20 WIB

Minta Maaf, Kapolda Sumsel Ungkap Kronologi Hibah Rp2 T Keluarga Akidi Tio

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Yeni Lestari

Kapolda Sumsel Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri. (Foto: Dok Net/ Istimewa)

PMJ NEWS - Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri mengakui kesalahannya terkait dengan perkara hibah bodong Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Dia mengutarakan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat, khususnya ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kegaduhan ini karena kesalahan saya sebagai individu. Sebagai manusia biasa dan saya memohon maaf. Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya sebagai individu saat mendapatkan informasi awal," kata Eko dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).

"Secara pribadi, saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Bapak Kapolri, pejabat utama dari Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia dan masyarakat Sumatera Selatan, tokoh agama, Gubernur, serta Danrem yang ikut terseret dalam polemik ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan awal mula perihal dana hibah Rp2 triliun yang dijanjikan untuk masyarakat Sumatera Selatan. Ia menyebut, dirinya mengenal dekat Kadiskes yang memberikan informasi dana hibah tersebut sehingga timbul keyakinan.

"Saya pikir, Kadiskes berada dalam kesatuan yang sama. Sebelumnya dia datang kepada saya dan berkata mau menyumbangkan secara pribadi untuk masyarakat yang ada di Sumatera Selatan khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19," terangnya.

"Dia katakan, ini semua dari pribadi untuk masyarakat Sumatera Selatan," sambungnya.

Mendengar hal tersebut, Eko kemudian mengagendakan penyerahan bantuan secara simbolis di Polda Sumsel dengan mengundang beberapa perwakilan masyarakat dan Forkopimda untuk menyaksikan.

"Ini harus ditransparansikan, itulah mengapa saat proses penyerahan semua Forkopimda hadir. Saya cek kemudian tidak ada dananya, katanya sedang diurus tapi sampai sekarang belum ada," jelas Eko.

Di sisi lain, Eko menegaskan bahwa dirinya mengenal Akidi Tio dan anak pertamanya ketika tengah bertugas di Aceh Timur. Namun, ia mengaku tidak mengenal dekat Heryanty yang merupakan perwakilan dari keluarga Akidi Tio, yang menyerahkan bantuan simbolis dana hibah Rp2 Triliun.

Kemudian, dalam kesempatan tersebut, ia juga memaafkan keluarga dari Akidi Tio terlepas dari ada atau tidaknya dana tersebut. Eko berharap, kedepan polemik ini tidak menyurutkan niat donatur yang hendak berdonasi.

"Terlepas ada atau tidaknya dana tersebut, saya dengan kondisi ini sudah memaafkan keluarga besar Akidi Tio ataupun pihak-pihak lainnya. Saya berpesan, kepada donatur yang masih ingin memberikan bantuan jangan ragu, percayalah, dan selalu ingat untuk berbuat kebaikan," tandasnya.

BERITA TERKAIT