test

Regional

Rabu, 4 Agustus 2021 15:20 WIB

Kapolda Sulteng: Identitas Dua Jenazah Teroris Poso Adalah Qatar dan Rukli

Editor: Ferro Maulana

Keterangan Kapolda Sulawesi Tengah Inrjen Pol Abdul Rakhman Baso. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Polda Sulawesi Tengah berhasil mengidentifikasi dua jenazah DPO Teroris Poso yang tewas tertembak di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, kecamatan Parigi Selatan, kabupaten Parigi Moutong, pada 11 Juli 2021 lalu.

Kedua jenazah tersebut teridentifikasi yaitu Qatar alias Farel alias Anas dan Rukli. Jenazah keduanya telah dimakamkan di Pemakaman Poboya, Kota Palu, Sulteng, pada 11 Juli 2021 lalu.

Kepastian identitas kedua jenazah yang proses evakuasinya berlangsung empat hari tersebut disampaikan Kapolda Sulawesi Tengah Inrjen Pol Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di Mapolda Sulawesi Tengah, Selasa (4/8/2021) pagi.

“Jadi berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan tim DVI dan Inafis, disimpulkan kalau kedua jenazah tersebut adalah Qatar dan Rukli. Sedangkan jenazah yang satunya adalah Abu Alim alias Ambo,” ungkapnya.

Kapolda menyebutkan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, Qatar adalah salah satu pelaku yang terlibat dalam serangkaian aksi pembunuhan baik di Desa LembanTongoa, Kabupaten Sigi dan Desa Kalemago, Kabupaten Poso.

Terungkapnya identitas kedua jenazah itu sekaligus menjawab rasa penasaran warga selama ini. Terlebih proses identifikasinya berlangsung agak lama. Berbeda halnya dengan proses identifikasi jenazah DPO lainnya.

Saat ini, lanjutnya, satgas Madago Raya terus mengejar sisa enam DPO teroris Poso yang diperkirakan masih bersembunyi di Perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi Moutong. Namun keenam orang tersebut diperkirakan sudah terpecah dua kelompok.

Sebelumnya Kapolda Sulteng juga menyampaikan melalui Wakasatgas Humas AKBP Bronto Budiyono agar keenam DPO teroris Poso yang masih ada di pegunungan wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parimo untuk segera menyerahkan diri guna diproses sesuai dengan ketentuan perundangan dan masih ada waktu untuk bertaubat serta bertemu kembali dengan keluarganya.

BERITA TERKAIT