Jumat, 25 Juni 2021 15:20 WIB
Kasus Covid-19 Capai Rekor Tertinggi, Menkes: 20.000 Ribu Per Hari
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, saat ini kasus Covid-19 mencapai rekor tertinggi. Ya, kasus Covid-19 tembus angka 20.000 lebih.
Adapun salah satu intervensi pemerintah yaitu, dengan mengkonversi RS milik pemerintah di Jakarta menjadi 100 persen untuk Covid-19.
“Situasi saat ini di Indonesia, jumlah kasusnya sudah mencapai titik yang tinggi kemarin yakni 20.000 per hari,” ungkap Budi dalam siaran pers secara virtual, di Jakarta, Jumat (25/6/2021).
Budi melanjutkan, terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 setiap harinya.
“Kemenkes memahami situasi ini dan selalu memonitor apa saja yang terjadi di masyarakat. Tujuannya, agar kita bisa segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi segera hal-hal yang memang perlu kita lakukan intervensi,” jelasnya menambahkan.
Berkenaan keterisian tempat tidur, Budi memastikan khusus di DKI Jakarta pihaknya melakukan konversi tiga rumah sakit.
“Ketersediaan tempat tidur, khususnya di daerah DKI Jakarta. Saya bersama Pak Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB, dan juga Pak Gubernur selalu mengkoordinasikan untuk memastikan agar jumlah tempat tidur yang ada cukup dan mengikuti perkembangan jumlah kasus yang masuk,” jelasnya.
“Diketahui dalam seminggu terakhir ini, kita sudah mengambil beberapa keputusan di antaranya mengonversikan tiga rumah sakit besar pemerintah yaitu Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Sulianti Saroso, dan Rumah Sakit Persahabatan untuk menjadi 100 persen rumah sakit yang menangani Covid-19,” tuutr Budi.
Menurut Menkes, sehingga ada ratusan tempat tidur baru lengkap dengan peralatan. Kemudian, lengkap dengan dokter-dokter yang berpengalaman lengkap dengan perawat-perawat yang berpengalaman untuk bisa melayani para pasien yang sakit di DKI Jakarta.
“Dan diharapkan minggu ini konvensi tersebut bisa selesai sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur untuk melayani rakyat Jakarta yang sudah lengkap langsung dengan fasilitas dan tenaga kesehatannya,” tutup Budi.