PMJ NEWS -  Musim ini, skuad Lille di bawah asuhan Christophe Galtier sukses mematahkan dominasi Paris Saint Germain (PSG), setelah Lille menjadi juara Ligue 1 Prancis di pekan terakhir.

Kemudian pasukan Lille menjadi juara musim ini bukan hanya mematahkan dominasi PSG, namun Burak Yilmaz juga membuat rekor dengan mampu meraih 83 poin selama semusim.

Pencapaian yang belum pernah digapai oleh pelatih manapun sepanjang sejarah keikutsertaan Lille di kompetisi teratas sepakbola Prancis.

Cristophe Galtier sejatinya tidak dengan mudah meraih trofi juara. Di awal musim, Les Dogues sempat bertukar tempat dengan PSG, Olympique Lyon dan AS Monaco di puncak klasemen.

Bahkan, menjelang musim berakhir, tepatnya di pekan ke-30, Lille juga harus merasakan kekalahan 1-2 dari Nimes di kandang sendiri, Stade Pierre-Mauroy.

Meski begitu, kekalahan tersebut menjadi yang terakhir dirasakan Lille sebelumnya akhirnya mereka melaju kencang hingga pekan terakhir.

Berkat konsistensi, Jonathan David dan kolega terus menunjukkan keperkasaannya dengan selalu menjaga jarak aman saat mereka berada di puncak klasemen.

Selain itu, permainan buruk PSG juga mulai inkonsisten usai memecat Thomas Tuchel saat kompetisi sudah separuh jalan dan turut jadi faktor pendukung keberhasilan Lille juara musim ini.

Tren positif Lille bahkan terus ditunjukan pada saat pertemuan klasik dengan PSG di pekan ke-31 di Parc des Princes.

Secara menyakinkan, Lille yang cuma bermain dengan 10 pemain usai Tiago Djalo dikartu merah berhasil menumbangkan PSG dengan skor 1-0.

Kemenangan di markas Les Parisiens secara langsung membuat motivasi Lille semakin membuncah untuk menjadi juara sekaligus mematahkan dominasi PSG yang sudah berlangsung selama tiga musim.

Puncak pengabsahan anak-anak Pierre-Mauroy menjadi jawara Ligue 1 Prancis akhirnya terjadi kandang Angers, stadion Raymond-Kepa yang menjadi saksi bisu kesuksesan Lille merebut trofi Liga ke-5 nya usai menundukkan tim tuan rumah dengan skor 2-1.

Tambahan tiga angka dari laga itu sekaligus menjadikan Lille memecahkan rekor klub dengan mengoleksi 83 poin dalam semusim, hasil dari 24 kali menang, 11 imbang dan 3 kali kalah.

“Untuk menjadi juara Anda harus menjalani musim yang luar biasa. Terutama saat Anda mengetahui PSG masih ada di depan,” Ungkap Galtier seperti dilansir dari situs resmi klub.

“Kami mengalami musim yang luar biasa, dengan banyak emosi. Saya pribadi masih belum bisa mempercayai hal ini, tapi sial, ini luar biasa!” tegasnya.

“Ini merupakan hari yang panjang di mana Anda harus terus fokus pada rencana permainan kami, bertekad dengan tujuan untuk menang,”tuturnya.

“Dan sekali lagi, kami bisa melakukannya. Kami menjalani pertandingan yang sangat krusial, sungguh, ini malam yang luar biasa,”pungkas Galtier.