test

News

Selasa, 4 Mei 2021 11:05 WIB

Tahun 2030 Bakal Terjadi Dua Kali Idul Fitri, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Editor: Ferro Maulana

Momen Hari Raya Idul Fitri. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ NEWS - Umat muslim bakal mengalami dua kali Ramadhan dan dua kali Idul Fitri dalam satu tahun pada 2030. Hal itu berarti, pada tahun tersebut umat Islam juga merayakan tiga kali hari raya yaitu 2 Idul Fitri dan 1 Idul Adha.

Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai Hassan Ahmed Al Hariri menjelaskan dalam mengamati dua kali Ramadhan dalam satu tahun tidak boleh dianggap sebagai fenomena semata.

Hal itu disebabkan, kalender Islam – yang terpaku pada tahun Bulan atau Qomariyah – secara konsisten bergerak sekitar 11 hari lebih pendek dari tahun Matahari (Hijriah).

Sementara itu, untuk setiap tahun berlalu, dan tergantung pada penampakan hilal Bulan, Ramadhan mundur sekitar 10 atau 11 hari dari tanggal semula.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin. (Foto: Dok Net)
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin. (Foto: Dok Net)

"Tahun 2030, umat Islam akan mengalami bulan Ramadhan dua kali. Pertama, tanggal 5 Januari 2030 untuk 1451 Hijriah. Kedua, tanggal 26 Desember 2030 untuk 1452 Hijriah atau satu hari setelah Hari Raya Natal," paparnya panjang lebar.

Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa fenomena Ramadhan dua kali dalam satu tahun masehi bukan yang pertama terjadi.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menerangkan, peristiwa dua kali Ramadhan dalam satu tahun masehi pernah berlangsung saat menjelang memasuki tahun milenium.

Antara lain, tahun 1998 Ramadhan 1418 dan 1419; tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420; tahun 2000 Ramadhan 1420 dan 1421.

Bahkan, khusus tahun 2000, bulan puasa saja yang muncul dua kali dalam satu tahun masehi. Lebaran juga pernah terjadi di tahun itu dua kali.

Fenomena langka Ramadhan ini akan kembali datang di 2030, yang berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

 Seperti, tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452; tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453; tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454.

"Hal itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriyah dan kalender (ada selisih) 10,9 hari (33 x 10,9 = 359 hari)," ungkap Thomas.

Berkenaan Ramadhan dua kali dalam satu tahun masehi ini, LAPAN menyebutkan bahwa hal itu adalah hal yang biasa. Alasannya, bagian dari siklus tahunan sekitar 30 tahunan sekali.

"Ini hal yang biasa, tidak ada yang istimewa," tutup Thomas. (Sumber: Esquireme/ Lapan).

BERITA TERKAIT