logo-pmjnews.com

News

Kamis, 29 April 2021 15:50 WIB

Diperiksa Soal Kerumunan di HI, Presiden Persija Dicecar 28 Pertanyaan

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Yeni Lestari

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus beri keterangan. (Foto : PMJ/Yenni).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus beri keterangan. (Foto : PMJ/Yenni).

PMJ NEWS - Polda Metro Jaya melakukan pendalaman terkait dengan kasus kerumunan suporter klub Persija yang terjadi di Bundaran HI pada Minggu (29/4/2021) lalu. Dalam hal ini, pihak kepolisian telah mengantongi keterangan dari Presiden Persija terkait dengan kasus tersebut.

"Kemarin sudah diperiksa dan tanyakan Presiden Persija, Mohammad Prapanca tentang arahan ke sana (kerumunan suporter Persija). Yang bersangkutan didampingi manajer Persija, Bambang Pamungkas dan pengacaranya langsung," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

"Pemeriksaan kemarin, yang bersangkutan dicecar 28 pertanyaan dari tim penyidik, terkait apakah ada ajakan atau tidak yang akhirnya menimbulkan kerumunan di sana," sambungnya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Yusri menerangkan pihak manajemen Persija tidak tahu menahu soal aksi kerumunan yang dilakukan para suporter. Sebab, manajemen Persija hanya mengurus persoalan terkait para pemain hingga jadwal pertandingan.

Yusri pun kembali menjelaskan, pihaknya masih terus berupaya untuk mendalami kasus kerumunan tersebut dengan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap ketua Jakmania yang kini tengah menjalani isolasi mandiri.

"Intinya, dia mengaku bahwa manajemen Persija ini berbeda dengan suporter atau Jakmania. Jakmania itu organisasi sendiri yang berkaitan dengan suporter, sementara manajemen Persija hanya mengurus pemain dan jadwal pertandingan," imbuhnya.

"Maka dari itu, kita masih menunggu lagi  adanya keterangan tambahan dari ketua Jakmania. Kita sudah jadwalkan kemarin tapi yang bersangkutan tidak bisa hadir karena sedang menjalani isolasi akibat Covid-19, maka dari itu, kita tunggu sampai dia sembuh baru bisa menggali keterangan lainnya untuk mengetahui apakah memang ada arahan atau ajakan atau tidak," pungkas Yusri.

BERITA TERKAIT