Jumat, 16 April 2021 22:01 WIB
Berkat Messi, Federasi Sepakbola Amerika Selatan Dapat 50 Ribu Vaksin
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Federasi Sepakbola Amerika Selatan (Conmebol) sukses mendapatkan vaksin Covid-19 dalam jumlah besar berkat keterlibatan Lionel Messi.
Ya, pandemi virus Covid-19 berdampak begitu besar dalam perkembangan dunia sepakbola Tanah Air. Beberapa kompetisi serta turnamen terpaksa diundur lantaran tidak memungkinkan untuk digelar tepat waktu.
Salah satu turnamen yang mengalami penundaan karena pandemi yaitu Copa America. Dijadwalkan dilangsungkan Argentina-Kolombia terpaksa diundur ke 13 Juni-10 Juli mendatang.
Namun demikian, belum ada kepastian bila Copa America nantinya akan digelar sesuai rencana. Hal ini mengingat pendemi Covid-19 belum sepenuhnya teratasi secara baik seperti halnya di belahan dunia lain.
Satu jalan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan yakni vaksin. Hanya saja butuh jumlah besar untuk bisa mengcover seluruh negara peserta.
Tak hanya peserta, seluruh perangkat pertandingan dan juga paniti Copa America juga masuk dalam prioritas. Beruntung, Conmebol berhasil mendapatkan 50.000 dosis dari perusahan farmasi asal China penyedia vaksin yakni Sinovac. Jumlah yang diperoleh jelas sangat besar untuk ukuran instansi sepakbola.
Petinggi Sinovac Adalah Fans Barcelona dan Messi
Pihak conmebol sendiri mendapat keuntungan jumlah dan prioritas vaksin karena kontribusi Lionel Messi.
Ya, Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou memberikan tiga jersey Barcelona bertandatangan Messi kepada petinggi Sinovac. Menariknya, petinggi Sinovac yaitu fans Barcelona dan juga Messi.
Kemudian, pihak Sinovac bersedia memprioritaskan pengiriman vaksin dalam jumlah besar agar seluruh pemain di liga-liga top Amerika Latin bisa divaksin sebelum Copa America dimulai.
“Para petinggi Sinovac begitu mengagumi Lionel Messi. Dia pun mengirimkan tiga jersey untuk kami serahkan kepada mereka (Sinovac),” terang salah satu ofisial conmebol, Gonzalo Belloso, di akun Twitternya.
“Kami ingin semua pemain divaksinasi sebelum Copa America.”
Meski begitu, pemberian vaksin dari Sinovac secara cuma-cuma mengundang kritik keras dari otoritas kesehatan Brasil, Anvisa. Mereka menilai bila vaksin yang didapat tetap harus melewati izin edar dari mereka sebelum disuntikkan.
Anvisa juga mengatakan jika tingkat efektivitas vaksin Sinovac sendiri cuma 60-55 persen. Brasil sebagai salah satu negara pengguna Sinovac saja baru memvaksinasi sekitar 13 persen dari total populasinya atau 27,8 juta orang.