Kamis, 15 April 2021 16:50 WIB
Hacker Jual 827 Juta Profil LinkedIn Seharga 7.000 Dolar AS
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Beberapa perusahaan teknologi yang menawarkan platform digital jejaring sosial beberapa hari terakhir ramai menjadi perbincangan publik karena adanya laporan kebocoran data dari pengguna.
Misalnya, perusahaan besutan Mark Zuckerberg yaitu Facebook yang dilaporkan mengalami 530 juta kebocoran data pengguna. Tak hanya itu, LinkedIn juga dilaporkan mengalami 500 juta kebocoran data profil pengguna.
Situs Cyber News, hari ini Kamis (15/4/2021) melaporkan, seorang peretas atau hacker menjual 500 juta profil pengguna LinkedIn di forum. Dan, juga memberikan 2 juta sampel data dengan harga sekitar 2 dolar AS.
Peretas itu membeberkan, dirinya bermaksud menjual sekitar 500 juta informasi data pribadi pengguna LinkedIn dengan harga ribuan dolar.
Pengguna lain dari forum hacker tersebut juga meminta penjualan 827 juta profil LinkedIn pengguna dengan harga sekitar 7.000 dolar AS.
Tetapi, jumlah materi tersebut melampaui skala pengguna LinkedIn yang diperkirakan sebesar 740 juta orang di seluruh dunia. Hal itu berarti, ada informasi duplikat atau yang sudah sangat ketinggalan zaman.
Selain 500 juta data pengguna yang dijual oleh peretas sebelumnya, juga terdapat paket data lain yang dilabeli pengguna global dan pengguna Amerika Serikat dengan total sebanyak 327 juta informasi.
Antara lain, peretas mengirim tawaran pekerjaan dengan judul menarik dan file zip dengan hadiah di dalamnya. Ketika pengguna membuka folder, Trojan secara otomatis menginstal ke komputer pengguna.
Berkenaan kebocoran data pengguna ini, Microfost - yang memiliki LinkedIn - mengatakan bahwa perusahaan tidak mengizinkan aktivitas penipuan di mana pun di dalam platform LinkedIn.
"Kami gunakan pertahanan otomatis dan manual untuk mendeteksi dan menangani akun palsu atau pembayaran curang. Setiap akun atau posting pekerjaan yang melanggar kebijakan akan diblokir dari situs," tutupnya.