logo-pmjnews.com

News

Kamis, 15 April 2021 12:35 WIB

Kepala Negara Targetkan 70 Juta Warga Sudah Divaksin Sampai Juli 2021

Editor: Ferro Maulana

Presiden Jokowi. (Foto : PMJ/Setpres).
Presiden Jokowi. (Foto : PMJ/Setpres).

PMJ NEWS - Presiden RI Joko Widodo menargetkan 70 juta warga telah divaksin Covid-19 sampai Juli 2021. Jokowi memberikan target tersebut ketika memberikan arahan kepada 150 lebih kepala daerah baru yang terpilih.

Jokowi menyampaikan kepada para gubernur, bupati dan wali kota yang baru menjabat, pelaksanaan vaksinasi merupakan salah satu tugas paling dekat dan ikut mendukung penuh program pemerintah pusat tersebut.

"Kita ingin nanti di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi,” ujar Jokowi, dalam siaran persnya di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/4/2021).

“Nanti kurvanya akan kelihatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," tuturnya menambahkan.  

Sekadar informasi, sampai akhir 2021, pemerintah mau sekitar 181 juta penduduk telah mendapatkan imunisasi Covid-19. Jumlah itu sudah dihitung untuk menciptakan kekebalan kelompok atau dikenal herd immunity.

Di samping itu, Jokowi mengingatkan, kebijakan di daerah masing-masing yang mematok gas dan rem antara penanganan kesehatan masyarakat serta pemulihan ekonomi.

"Gas dan remnya harus dilakukan secara tepat karena yang namanya Covid-19 ini barangnya tidak kelihatan,” ungkapnya.

“Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid-19. Yang terjadi kenaikan kasus meningkat, pertumbuhan ekonominya justru tertekan turun," urainya melanjutkan.

Di kesempatan yang sama, Jokowi tak bosan-bosan menyampaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro secara ketat.

Menurutnya, jangan terapkan kebijakan yang sifatnya menutup wilayah hingga tingkat kota atau kabupaten hanya karena ketergesaan.

Lebih jauh Jokowi menerangkan, melalui PPKM mikro yang disiplin, kasus harian aktif secara nasional di kisaran 4-6 ribu.

Tentunya angka itu telah mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut jika merujuk Januari 2021 yang sempat menyentuh 14 ribu-15 ribu kasus harian.

BERITA TERKAIT