logo-pmjnews.com

News

Senin, 22 Maret 2021 15:35 WIB

Jelang Ramadhan, Pemerintah Siap Pulihkan Pasokan Daging Sapi

Editor: Ferro Maulana

Penjual daging sapi. (Foto: Dok Net)
Penjual daging sapi. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Menjelang bulan suci Ramadhan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) berupaya memulihkan pasokan daging sapi. Meski begitu, pasokan daging sapi pada 2021 dinilai belum dapat optimal seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kendala supply demand daging sapi pada 2020 sangat terasa dan kita coba pulihkan pada 2021. Yang jelas terjadi pelemahan baik dari sisi pendapatan, daya beli, dan sebagainya," terang Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian, Pujo Setio, dalam webinar Meat & Livestock Australia (MLA), di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Menurut Pujo, impor daging sapi pada 2020 tidak sepenuhnya berhasil. Alasannya, banyak negara menerapkan kebijakan lockdown. Penyebab lain kenaikan harga daging sapi maupun sapi bakalan di negara asal, serta keterbatasan kapal atau kontainer pengangkut menyebabkan terganggunya suplai daging sapi ke Tanah Air.

Namun demikian, Pujo menilai pasokan daging sapi belum bisa sebaik tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini juga masih terasa beberapa kontainer belum bisa. Kemudian harga juga terus merambat naik, sehingga menyebabkan pasokan daging untuk wilayah Indonesia pada 2021 mungkin tidak terlalu sebaik tahun-tahun sebelumnya," papar Pujo menambahkan.

Karena itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan daging sapi dengan sejumlah kebijakan yang telah dibuat. Salah satunya dengan pengembangan usaha peternakan terintegrasi, program 1.000 Desa Sapi dan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan (Sikomandan), serta program Bank Pakan.

"Kita akan terus berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dalam negeri. Tiga program ini akan kita kerja, sehingga tahun 2021 ini akan terlihat hasilnya," tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga akan tetap melanjutkan impor sapi bakalan yang dinilai memberikan nilai tambah ketimbang hanya melakukan impor daging sapi. Alasannya, sapi bakalan yang datang ke Indonesia akan digemukkan oleh para peternak lokal.

BERITA TERKAIT