Selasa, 16 Maret 2021 13:35 WIB
Jokowi Siap Buka Sektor Pariwisata Bali Secara Bertahap
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo berencana membuka kembali sektor pariwisata Bali secara bertahap. Kebijakan tersebut dilakukan bila kasus penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata mulai landai.
Ketika meninjau proses vaksinasi di Gianyar, Selasa (16/3/2021), Jokowi mengungkapkan, pemerintah daerah (pemda) dan pusat akan bersama-sama memulai membuka satu per satu sektor ekonomi di Bali khususnya pariwisata setelah kasus Covid-19 menurun.
“Bila nanti sudah kelihatan penyebaran Covid-19 landai menurun kemudian hilang dengan tahapan-tahapan yang nanti didesain baik di provinsi, kabupaten kota maupun pusat kita akan memulai satu per satu pembukaan ekonomi khususnya sektor pariwisata di Provinsi Bali. Tujuannya agar Bali pada posisi normal,” ujar Jokowi, dalam pernyataan resminya melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021).
Meski begitu, Jokowi mengungkapkan saat ini seluruh pihak harus berbicara apa adanya. Menurutnya, diperlukan tahapan menuju sebuah situasi normal. Jokowi berharap seluruh pihak masih tetap pada posisi waspada.
Masih di tempat dan kesempatan yang sama, Jokowi mengapresiasi sejumlah wilayah di Bali sudah masuk dalam zona hijau. Seperti, Ubud, Sanur dan Nusa Dua.
Jokowi berharap berharap langkah Bali menangani pandemi dapat dijadikan contoh bagi provinsi, dan kabupaten kota lainnya.
“Kita berharap Bali segera bisa bangkit apabila vaksinasi ini bisa berjalan terus setiap hari,” harap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Selain di Gianyar, Jokowi juga akan meninjau pelaksanaan vaksinasi massal serupa yang digelar di Kota Denpasar. Vaksinasi tersebut diperuntukkan bagi para pekerja industri pariwisata di Bali.
Sekadar informasi, berdasarkan keterangan resmi Sekretariat Presiden (Setpres), Selasa (16/3/2021), kunjungan kerja kali ini, Jokowi diagendakan untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di dua lokasi. Yaitu, di Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar.
Adapun kunjungan ini turut dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.