logo-pmjnews.com

Olahraga

Senin, 15 Maret 2021 22:01 WIB

Bocorkan Data Pemain, Klub Elit Bundesliga Ini Kena Sanksi Rp5,1 Miliar

Editor: Ferro Maulana

Klub Vfb Stuttgart. (Foto: Dok Net)
Klub Vfb Stuttgart. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Manajemen Vfb Stuttgart dikabarkan harus membayar denda sebesar 300 ribu euro (atau setara kurang lebih Rp5,1 miliar) kepada Badan perlindungan data Jerman DPA Baden-Württemberg. Klub papan atas Bundesliga ini dituduh melakukan pembocoran data pemain.

Penyebaran data tersebut dikhawatirkan dapat berpotensi penyalahgunaan pihak ketiga yang tak bertanggung jawab. Berbagai informasi yang tersebar dikabarkan bersifat pribadi dan cukup rawan disalahgunakan.

Situs GRC World Forum melaporkan, Komisaris Baden-Wuerttemberg untuk Perlindungan Data dan Kebebasan Informasi telah memutuskan VfB Stuttgart melakukan pelanggaran akuntabilitas yang lalai menurut Undang-Undang Perlindungan Data.

Selain membayar denda, Stuttgart juga dikenakan hukuman dengan melakukan kampanye perlindungan data. Klub itu diperintahkan untuk membuat kaum muda sadar mengenai masalah perlindungan data pribadi.

Rencanaya Stuttgart akan melakukan proyek Data Protection Goes to School dengan melakukan kegiatan humas selama  beberapa waktu ke depan. Beberapa kegiatan akan dilakukan seperti membuat video mengenai kampanye tersebut yang diarahkan kepada anak-anak muda Jerman.

Sebagai klub besar Bundesliga, Stuttgart melakukan langkah yang kooperatif dengan membayar denda dan menjalankan hukuman yang ditetapkan pada mereka. Dengan begini mereka bisa lolos dari upaya hukum yang lebih rumit untuk menjaga integritas klub.

CEO Stuttgart Thomas Hitzlsperger menanggapi hukuman yang ditetapkan kepada klubnya tersebut. Ia mengungkapkan, mereka akan belajar dari kesalahan yang agar tidak melakukannya di waktu mendatang.

“Sekarang penting untuk menggunakan langkah-langkah yang telah dimulai dan masih menunggu keputusan dalam hal perlindungan. Dan kepatuhan data untuk mengesampingkan pelanggaran semacam itu di masa depan dan untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang hilang dengan pekerjaan kita sehari-hari,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT