test

News

Senin, 15 Maret 2021 10:40 WIB

Kemenkes Pastikan Ketersediaan Vaksin Bagi Lansia dan Pelayan Publik

Editor: Hadi Ismanto

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi (Foto: PMJ News/Instagram)

PMJ NEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan ketersedian stok vaksin Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik aman. Dengan begitu, program vaksinisasi akan terus berjalan.

"Vaksin Sinovac yang sudah jadi kan tiga juta, terus ada Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya itu bisa untuk sekitar 33 juta dosis," ungkap Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Senin (15/3/2021).

Menurut Nadia, untuk target penyuntikan vaksin bagi para lansia disediakan sebanyak 21,5 juta dosis. Sedangkan untuk petugas pelayanan publik pemerintah mengalokasikan sekitar 16,9 juta dosis.

"Ini tentunya kalau kita lihat angka 33 juta pasti tidak cukup dong. Minimal kita butuh vaksinasinya itu adalah 70 juta. Jadi kita masih perlu datangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin dari AstraZeneca," jelasnya.

Nadia menilai proses distribusi vaksin selama ini berjalan lancar karena dilakukan secara bertahap. Tantangan dalam proses distribusi vaksin terjadi di sejumlah lokasi pengiriman pada daerah terpencil.

"Karena terkait pengiriman melalui darat, itu tidak selalu bisa lancar. Tapi sejauh ini tidak ada kendala yang berarti untuk proses distribusi," ujarnya.

Nadia menyebut upaya menjaga ketersediaan stok vaksin adalah yang terpenting untuk dilakukan. Alasannya orang yang sudah mendapatkan dosis pertama harus dipastikan memperoleh dosis kedua, sehingga pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin untuk masyarakat.

Lebih lanjut Nadia mengatakan, ada selang waktu 14 hari dari pemberian vaksin tahap pertama ke tahap kedua. Sedangkan untuk lansia, ada selang waktu 28 hari dari pemberian vaksin dosis pertama ke tahap kedua.

"Kita melakukan prioritas. Dalam vaksinasi ini ada beberapa prioritas-prioritas yang tentunya kita susun. Misalnya, untuk lansia hanya di ibu kota provinsi. Semua lansia harus dapat. Jadi kita atur proses distribusinya," tukasnya.

BERITA TERKAIT