test

Olahraga

Rabu, 10 Maret 2021 08:02 WIB

Kalah Agresivitas Gol Tandang, Juventus Terhempas dari Liga Champions

Editor: Ferro Maulana

Juventus harus tersingkir dari kancah Liga Champions. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Nasib naas dialami Juventus. Untuk kesekian kalinya Si Nyonya Tua kembali gagal melaju jauh di ajang Liga Champions Eropa. Padahal, Bianconeri telah berusaha mengontrak pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo.

Di kancah Liga Champions musim ini, Juventus harus kembali memupus mimpinya bisa menjadi juara pasca disingkirkan wakil Portugal, FC Porto.

Bianconeri kalah agresivitas gol tandang dalam agregat 4-4, walaupun menang 3-2 di Allianz Stadium pada leg kedua, Rabu (10/3/2021) dinihari WIB.

Padahal, di laga sebelumnya yang dilangsungkan di Estadio Do Dragao, markas Porto, Juve memang kalah 1-2 namun Danilo dkk hanya butuh kemenangan 1-0 untuk memastikan diri lolos ke babak perempatfinal.

Cristiano Ronaldo gagal mengantarkan Juve melaju ke babak selanjutnya di Liga Champions. (Foto: Dok Net).
Cristiano Ronaldo gagal mengantarkan Juve melaju ke babak selanjutnya di Liga Champions. (Foto: Dok Net).

Dengan kegagalan ini, mimpi Juve untuk bisa mengangkat Piala Liga Champions kembali musnah sejak kali terakhir meraihnya pada musim 1995/1996 silam (26 tahun lalu). Adapun prestasi terbaik mereka hanya menjadi runner-up sebanyak dua kali, tepatnya di musim 2014/2015 dan 2016/2017.

Karena alasan itu, Juventus sejatinya bersedia menggelontorkan dana besar untuk memboyong Cristiano Ronaldo ke Turin pada musim 2018/2019. Reputasi Ronaldo yang dapat membantu Madrid juara empat kali Liga Champions membuat Si Nyonya Tua tergoda tuk merasakan servis pemain asal Portugal tersebut.

Ronaldo Tidak Banyak Membantu

Tetapi, asa itu harus pupus karena ternyata kebintangan Ronaldo tidak juga bisa membantu Juve jadi juara Liga Champions musim ini. Bahkan lebih parah lagi, dalam tiga musim beruntun, Juventus tak sekalipun bisa melewati babak perempatfinal.

Di musim perdana Ronaldo berseragam Juventus, Bianconeri sudah harus tersisih sedari babak perempatfinal karena kalah bersaing dengan Ajax Amsterdam.

Pada musim keduanya, Juve harus terlempar sejak babak 16 besar karena kalah agregat gol tandang menghadapi Olympique Lyon. Musim ini, Juve kembali disingkirkan FC Porto di babak 16 besar.

Sebagai perbandingan, dalam empat musim terakhir sebelum Ronaldo datang, Juventus dua kali ke final, sekali terhenti di babak 16 besar dan sekali di perempatfinal.

Yang menarik, saat tersingkir di babak 16 besar dan perempatfinal itu, Juventus menghadapi lawan-lawan yang memang layak disebut unggulan juara.

Dibandingkan dengan tiga musim terakhir bersama Ronaldo, Juventus malah tersingkir dari tim-tim yang sama sekali tak diunggulkan juara. Artinya, ini menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo ternyata tak memberikan keberuntungan.

BERITA TERKAIT