test

Kesehatan

Minggu, 28 Februari 2021 12:54 WIB

Studi: Bawang Putih dan Jahe Bisa Kurangi Resiko Kanker

Editor: Hadi Ismanto

Resiko kanker ternyata bisa dikurangi dengan mengonsumsi bawang putih dan jahe. (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ NEWS - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Sift Deck Research Page menyebut resiko kanker ternyata bisa dikurangi dengan mengonsumsi bawang putih dan jahe. Kedua bahan alami tersebut mengandung efek anti-oksidan dan anti-inflamasi.

"Studi sebelumnya menunjukkan bawang putih menurunkan tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan homosistein, meningkatkan kekebalan, serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang berhubungan dengan mekanisme anti-penuaan," tulis studi itu.

Seperti dilaporkan laman Express, Sabtu (27/2/2021), hasil studi lanjutan menunjukkan bawang putih dan jahe sama-sama memberikan efek perlindungan terhadap stres oksidatif dengan mengurangi ROS dan peradangan.

bawang putih dan jahe memiliki banyak senyawa bioaktif yang memberikan efek anti-oksidan dan anti-inflamasi. Bawang putih telah terbukti dapat mencegah penyakit kronis seperti penuaan, penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit alzheimer.

Kemudian bawang putih dilaporkan dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan antioksidan internal seperti glutathione, dan mengurangi kelelahan.

Sementara jahe adalah bahan alami yang paling umum digunakan untuk pengobatan rumahan seperti sakit kepala, mual, pilek, serta emesis. Jahe memiliki berbagai aktivitas kehidupan, seperti aktivitas antioksidan, antimikroba, antiradang, antikanker.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jahe juga dapat menghambat dan mengatur beberapa penyakit, seperti penyakit neurodegeneratif, penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus dan obesitas, serta gangguan pernapasan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, efek jahe pada tingkat lipid diteliti. Studi tersebut mencatat 45 pasien dalam kelompok pengobatan dan 40 pasien dalam kelompok plasebo turut berpartisipasi.

"Ada penurunan yang signifikan dalam trigliserida, kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah, level sebelum dan sesudah studi secara terpisah di setiap kelompok," beber studi tersebut.

"Rata-rata perubahan kadar trigliserida dan kolesterol pada kelompok jahe secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok plasebo," tambahnya.

Studi ini juga menemukan rata-rata penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi pada kelompok jahe lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo, tetapi kadar plasebo pada VLDL lebih tinggi dari pada jahe.

BERITA TERKAIT