Minggu, 21 Februari 2021 08:07 WIB
Warga Tangerang yang Terdampak Banjir Capai 6.880 Orang di 12 Kecamatan
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Pihak Dinas Kominfo Kota Tangerang merilis data jumlah warga Tangerang yang terdampak banjir mencapai 6.880 orang dari 2.763 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 12 Kecamatan.
Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang Mulyani menjelaskan berdasarkan data yang dikumpulkan sampai pukul 16.00 WIB, banjir terjadi 289 RT atau 131 RW pada 47 Kelurahan.
"Saat ini jajaran Pemkot Tangerang berkolaborasi dengan forkopimda, kelurahan, relawan hingga masyarakat terus bekerja menangani kondisi banjir yang tengah terjadi," tutur Kadis Kominfo Kota Tangerang Mulyani kepada wartawan.
"Kita juga bersiaga menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menghadapi semua kemungkinan,” sambungnya.
Sementara, Pemerintah Kota Tangerang menggunakan ruang kelas gedung sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian bagi korban banjir di Periuk agar tidak ada penumpukan guna menekan penyebaran Covid-19.
"Jadi akan dimaksimalkan penggunaan ruang-ruang kelas yang ada di gedung sekolah. Karena sebagian kelas sudah digunakan," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Arief bersama jajaran Pemkot Tangerang sudah meninjau lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir yang berada di GOR Total Persada, Kecamatan Periuk.
Menurutnya, secara bertahap pengungsi di GOR akan dipindah ke ruang yang ada di sekolah. Satu ruang kelas nanti bisa diisi hanya beberapa keluarga saja, dan sekarang sedang dipersiapkan.
Selanjutnya, Wali Kota juga menekankan tentang pentingnya protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lokasi-lokasi pengungsian Tangerang bagi warga korban banjir di wilayah Kecamatan Periuk.
Berikutnya, pemkot juga siap menugaskan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap (swab) kepada warga di lokasi pengungsian untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Supaya yang sehat tidak bergabung dengan yang sakit atau OTG," tegasnya.
Terakhir, Arief juga mengimbau di lokasi pengungsi agar dibatasi dalam menghindari terjadinya kerumunan, sehingga pandemi juga tetap menjadi prioritas dengan menerapkan prokes.
"Bagi warga Ciledug Indah yang mengungsi di masjid dan disediakan juga (tempat evakuasi) ke sekolahan di sebelahnya. Kami membatasi jumlah keluarga yang berkumpul di satu tempat. Mudah-mudahan ini bisa mengantisipasi pandemi Covid-19," pungkasnya.