logo-pmjnews.com

Kesehatan

Kamis, 11 Februari 2021 18:30 WIB

Yuk, Kenali Terapi Plasma Konvalesen Untuk Pasien Covid-19

Editor: Etty Kadriwaty

Penulis: Yeni Lestari

Penyintas Covid-19 Anggota Polda Metro Jaya donor plasma konvalesen. (Foto : PMJ/Nia).
Penyintas Covid-19 Anggota Polda Metro Jaya donor plasma konvalesen. (Foto : PMJ/Nia).

PMJ NEWS - Terapi plasma konvalesen belakangan ini ramai diperbincangkan. Sejumlah tokoh publik bahkan pejabat negara melakukan terapi donor plasma konvalesen. Apa itu terapi plasma konvalesen? 

Berdasarkan informasi yang beredar, terapi plasma konvalesen ini merupakan jenis terapi yang berasal dari plasma atau cairan darah yang mengandung antibodi dari seorang penyintas Covid-19 yang digunakan dalam proses penyembuhan Covid-19.

Donor plasma konvalesen sangat dibutuhkan untuk pasien Covid-19. (Foto : PMJ/Gtg).
Donor plasma konvalesen sangat dibutuhkan untuk pasien Covid-19. (Foto : PMJ/Gtg).

Lebih jauh, dr Ni Ken Ritchie, M.Biomed (Kepala Unit Donor Darah PMI Provinsi DKI Jakarta) menjelaskan bahwa penggunaan plasma konvalesen ini belum bisa diterapkan secara luas, sebab keefektifannya masih menunggu hasil uji klinis dari pihak rumah sakit.

“Belum diketahui, karena penelitian uji klinis nya belum selesai, jadi kita belum tahu sebenarnya benar-benar efektif atau tidak, tujuan kita mengumpulkan donor plasma ini untuk mensukseskan juga uji klinis, melihat keefektivitasannya,” ungkap dokter Ni Ken, saat dihubungi via telepon oleh PMJNews, Kamis (11/2/2021).

“Wah, (berapa lamanya) itu semua tergantung dari tim penelitinya, tim penelitinya ada di rumah sakit, dan kami PMI ini membantu mengumpulkan plasmanya,” sambungnya.

Ni Ken kembali menjelaskan untuk penerima donor plasma konvalesen ini juga belum ditentukan syarat ataupun kriterianya karena masih menunggu hasil uji atau penelitian final dari rumah sakit. Namun, harapannya plasma konvalesen ini akan diberikan kepada para pasien Covid-19 yang belum berada dalam kondisi kritis, agar tidak mengalami kondisi kritis lebih lanjut.

Mengenai persyaratan untuk pendonor, Ni Ken merincikan secara lengkap apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan donor plasma konvalesen, hampir serupa dengan syarat donor darah biasa.

Kepala Unit Donor Darah PMi, dr Ni Ken Ritchie, M. Biomed. (Foto : PMJ/Gtg).
Kepala Unit Donor Darah PMi, dr Ni Ken Ritchie, M. Biomed.(Foto: PMJ/Gtg).

“Kalau syarat donornya ya pasti dia harus pernah sakit Covid-19, ada hasil swab positif, kemudian sudah sembuh dan ada hasil juga dari surat swab yang menyatakan negatif atau surat keterangan langsung dari fasilitas layanan kesehatan, puskesmas atau rumah sakit. Karena ada kriteria dan gejala yang harus dirasakan oleh pendonornya sebelum menjadi pendonor plasma konvalesen, nggak bisa semua penyintas bisa jadi pendonor plasma dan ada pemeriksaan antibodi yang harus dipenuhi oleh si penyintasnya,” lanjut Ni Ken.

“Ada pasien yang tidak bergejala, kadar antibodinya rendah sehingga tidak bisa atau lolos jadi donor plasma, diprioritaskan laki-laki, tidak memiliki penyakit berat, seperti darah tinggi atau gula, jantung, stroke, usia 17-60 tahun seperti donor darah biasa, lalu berat badan di atas lebih 55 kg,” tuturnya.

Terakhir, Ni Ken menegaskan bahwa proses donor plasma ini menggunakan mesin bernama averensis, yang mana hanya mengambil plasma dari pendonor saja, sementara sel darah merah akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh pendonor.

BERITA TERKAIT