logo-pmjnews.com

News

Selasa, 26 Januari 2021 11:20 WIB

Digunakan Untuk Penumpang KA, Begini Cara Kerja GeNose Deteksi Virus Corona

Editor: Hadi Ismanto

Pendeteksi virus corona buatan UGM, Genose. (Foto: PMJ News/Ilustrasi).
Pendeteksi virus corona buatan UGM, Genose. (Foto: PMJ News/Ilustrasi).

PMJ NEWS - Penggunaan alat pendeteksi virus Corona, GeNose bagi penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa telah mendapat persetujuan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021.

Dalam aturan tersebut, kini penumpang kereta api jarak jauh bisa memilih tiga opsi tes sebelum keberangkatan selain RT-PCR dan rapid test antigen, penumpang kereta api juga bisa menunjukkan hasil dari GeNose test untuk test Covid-19.

Aturan itu dituangkan dalam protokol nomor 3 huruf c. Aturan tersebut mengatur protokol perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam Pulau Jawa (antarprovinsi/kabupaten/kota).

"Khusus untuk perjalanan dengan menggunakan kereta api di luar kawasan satu aglomerasi, selain menggunakan RT-PCR dan rapid test antigen atau GeNose test," demikian bunyi diktum protokol nomor 3 huruf c angka iv seperti dikutip dari SE tersebut, Selasa (26/1/2021).

Selain itu, SE tersebut juga mengatur pelaku perjalanan laut atau kereta api antarkota wajib menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. Surat keterangan negatif Covid-19 berlaku jika pengambilan sampel dilakukan maksimal tiga hari sebelum perjalanan.

"Surat edaran ini berlaku efektif mulai tanggal 26 Januari 2021 sampai dengan tanggal 8 Februari 2021 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan," bunyi kutipan akhir SE tersebut.

Cara kerja pendeteksi Covid-19 GeNose

Genose C19, alat skrining atau pendeteksi Covid-19 yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gajah Mada. (Foto: PMJ News/YouTube Kemenristek).
Genose C19, alat skrining atau pendeteksi Covid-19 yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gajah Mada. (Foto: PMJ News/YouTube Kemenristek).

Sensor dan kecerdasan buatan pendeteksi virus corona ini bekerja melalui embusan napas. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terdapat dalam GeNose mengambil data dari embusan napas manusia.

GeNose C19 bekerja dengan mendeteksi pola senyawa VoC atau Volatile Organic Compound dalam embusan napas manusia. Pola VoC orang sakit dan orang sehat akan berbeda.

Alat yang dilengkapi dengan 10 sensor utama ini, mampu mengukur perbedaan kadar VoC itu secara lebih sensitif. VoC terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.

Untuk menggunakan GeNose, seseorang akan diminta untuk mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung kemudian mendeteksi VoC. Data yang diperoleh dari embusan napas, diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil.

GeNose disebut jadi alternatif pendetesi Covid-19 karena harga yang sangat murah. Tes ini hanya bertarif Rp15 ribu setiap tes. Adapun harga ini jauh di bawah harga tes PCR sekitar Rp900 ribu.

BERITA TERKAIT