logo-pmjnews.com

News

Senin, 25 Januari 2021 15:10 WIB

Bansos ke Zona Merah, Kapolres Jakpus Bangun Empathy Building ke Warga

Editor: Fitriawan Ginting

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi di posko Kampung Tnagguh Jaya. (Foto : PMJ/Nia).
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi di posko Kampung Tnagguh Jaya. (Foto : PMJ/Nia).

PMJ NEWS - Posko Kampung Tangguh Jaya, Kelurahan Pegangsaan Menteng, Jakarta Pusat, berdiri tegak di tengah-tengah warga RW 02. Kampung Tangguh Jaya merupakan program 3 Pilar yakni  Kodam Jaya, Polda Metro dan Pemprov DKI Jakarta yang diadakan guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek). Program ini diinisiasi langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Di kawasan Kampung Tangguh Jaya Menteng, Jakarta Pusat yang berada di sekitar (RPTRA Borobudur) ini termasuk salah satu wilayah yang masuk zona merah. Terdapat beberapa warganya yang terpapar Covid-19. TNI-Polri bersama RW sampai RT dan warga sekitar bersama-sama berusaha menekan penyebaran Covid-19 dengan terus memperhatikan warganya yang positif terinfeksi Covid-19.

Kapolres Jakarta Pusat Hengki Haryadi berikan arahan. (Foto : PMJ/Nia).
Kapolres Jakarta Pusat Hengki Haryadi berikan arahan. (Foto : PMJ/Nia).

Polres Jakarta Pusat bersama dengan Emtek Group (Yayasan Pundi Amal SCTV) berkolaborasi untuk membantu warga sekitar dengan memberikan 500 paket sembako dan juga 1.000 masker untuk warga. Dan tambahan 750 masker dari PT Warna Warni Media. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi ke perwakilan warga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, Jakarta mengalami peningkatan kasus warga yang terpapar Covid-19. Kondisi ini menghantam dampak sosial warga dengan bertambahnya kemiskinan dan juga pengangguran. Situasi tersebut sangat memprihatinkan. Perlu penanganan khusus dengan bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 di setiap lingkungan, mulai dari tingkat RT, RW sampai kelurahan.

Disiplin prokes di lokasi Kampung Tnagguh Jaya. (Foto ; PMJ/Nia).
Disiplin prokes di lokasi Kampung Tnagguh Jaya. (Foto ; PMJ/Nia).

“Ini krisis global. Semuanya terdampak. Kasus kemiskinan dan pengangguran bertambah dengan adanya pandemi ini. Sehingga kasus kejahatan pun meningkat. Saya mengajak, ayo kita ibadah dengan bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 ini terutama dari klaster keluarga dan lingkungan kita dulu,” kata Hengki Haryadi, Senin (25/1/2021).

Bansos kepada warga sekitar yang membutuhkan. (Foto ; PMJ/Nia).
Bansos kepada warga sekitar yang membutuhkan. (Foto ; PMJ/Nia).


“Kampung Tangguh ini berdiri di banyak lokasi. Colaboratif policing, pemolisian yang memiliki konsep berkolaborasi, kerjasama antar pemerintah dan komponen masyarakat. Kita tak bisa kerja sendiri-sendiri. Kita harus sama-sama. Berdayakan masyarakat untuk hadapi pandemi ini, salah satunya dengan ketahanan pangan untuk membantu ringankan warga terdampak dan juga menekan agar tidak tejadi klaster keluarga,” sambung Hengki Haryadi.

Ditambahkan Hengki Haryadi, saatnya membangun rasa empati (Empathy Building) bersama-sama dengan memperhatikan satu dengan lainnya. Saling menjaga, menegur dan mengingatkan demi kesehatan bersama dengan menegakkan protokol kesehatan.

Warga memperhatikan prokes di wilayahnya. (Foto : PMJ/Nia).
Warga memperhatikan prokes di wilayahnya. (Foto : PMJ/Nia).

“Sudah terbukti di beberapa lokasi Kampung Tangguh Jaya mengalami penurunan drastis kasus penyebaran Covid-19. Semuanya harus hadir bersama-sama agar semua bisa kembali hidup normal secepatnya,” tandas Hengki.

“Kita di Polres banyak menangani kasus-kasus kejahatan. Apapun mereka lakukan demi mendapatkan uang. Terbaru di Cempaka Putih, terpaksa ada yang menjadi PSK setelah berhenti bekerja demi membantu adik-adiknya. Kita prihatin melihat kondisi ini. Inilah perlunya penanganan pangan di setiap lingkungan. Untuk membantu saudara-saudara kita yang kesulitan akibat pandemi ini. Harapan kami, semoga dengan program ini kita bisa ringankan saudara kita terutama dari aspek sosial,” harap Hengki Haryadi.

Wilayah wajib penegakkan prokes. (Foto ; PMJ/Nia).
Wilayah wajib penegakkan prokes. (Foto ; PMJ/Nia).

Warga menyambut antusias kehadiran Kampung Tangguh Jaya. Di Kampung Tangguh Jaya Menteng, Jakarta Pusat berdiri juga Kios Tangguh Murah, Pos Kesehatan Tangguh, Pos Keamanan Kampung Tangguh Jaya yang juga berfungsi untuk mendisiplin penegakkan protokol kesehatan. Warga juga bersama-sama memberdayakan lahan kosong dengan membuat kolam penangkaran ikan dengan tanaman hidroponik berbagai sayuran yang nantinya bisa digunakan oleh warga yang membutuhkan secara gratis.

Kolam ikan yang dibangun warga untuk saling membantu. (Foto : PMJ/Nia).
Kolam ikan yang dibangun warga untuk saling membantu. (Foto : PMJ/Nia).

Di lokasi juga dipasang imbauan kawasan wajib memakai masker dan protokol kesehatan dengan menyediakan alat pengukur suhu tubuh serta pencucian tangan beserta dnegan sabunnya. Tamu dan warga yang melintas di lokasi diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.

Kios untuk bantu warga. (Foto ; PMJ/Nia).
Kios untuk bantu warga. (Foto ; PMJ/Nia).

“Kita berharap, secepatnya di lingkungan ini menjadi zona hijau. Warga yang terpapar cepat sehat dan tak ada lagi penambahan. Begitu pun dengan wilayah lainnya,” tutup Hengki Haryadi.  

BERITA TERKAIT