test

News

Kamis, 7 Januari 2021 21:09 WIB

Jaringan Internet Lemah, Waspada Kejahatan Siber Incar Karyawan WFH!

Editor: Ferro Maulana

File berbahaya. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Fif)

PMJ NEWS -  Gaya hidup baru bekerja dari rumah atau biasa disebut work from home (WFH) selalu terkait langsung dengan jaringan internet. Ternyata WFH, tak luput dari incaran para peretas (hacker) untuk mencuri informasi. Adapun WFH populer sejak pandemi virus Covid-19, karyawan di berbagai sektor industri diminta untuk bekerja dari rumah demi terhindar dari terpapar serta penularan virus Covid-19.

Baru-baru ini perusahaan keamanan komputerisasi awan Trend Micro, dalam laporan "Turning The Tide", memprediksi kejahatan siber tahun 2021 ini menargetkan rumah untuk mencuri data.

"Saat mulai memasuki dunia setelah pandemi Covid-19, tren kerja jarak jauh kemungkinan akan tetap digunakan di banyak organisasi,”terang Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, dalam keterangan pers secara virtual, di Jakarta, hari ini Kamis (07/01/2021).

“Kami memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif," ujarnya menambahkan.

Untuk diketahui, keamanan jaringan di rumah berbeda dengan jaringan perkantoran, yang umumnya diproteksi tinggi oleh tim teknologi informasi (TI).

Peretas sebenarnya berusaha mencuri data-data perusahaan, tetapi seiring dengan popularitas WFH, target serangan beralih ke jaringan karyawan di rumah, tidak lagi menyerang langsung ke perusahaan.

Semakin tinggi jabatan seseorang dalam suatu perusahaan, semakin tinggi pula risiko dia mengalami serangan siber.

Namun demikian, tak hanya pejabat yang berisiko menjadi target, para pegawai yang memegang data perusahaan, seperti bidang sumber daya manusia (SDM) juga berisiko.

Karena itu, Laksana menyarankan tim TI perusahaan perlu melindungi para karyawan yang bekerja dari rumah. Misalnya memberikan VPN agar bisa tersambung ke jaringan yang aman. 

Perusahaan juga perlu meningkatkan kontrol terhadap keamanan mereka dan menggunakan prinsip "zero trust", mencurigai aktivitas yang tidak lazim.

Titik Masuk Hacker

Berkenaan dengan maraknya penggunaan aplikasi di masa pandemi, Trend Micro juga menyoroti API, yang bisa menjadi titik masuk ke jaringan perusahaan bahwa tidak dilindungi dengan baik.

Adapun API yang terekspos akan menjadi pintu masuk untuk mengakses data, kode sumber dan layanan back-end. Laksana melihat peretas cepat beraksi begitu menemukan celah keamanan baru.

Selain mengenai WFH, pandemi COVID-19 juga dimanfaatkan para hacker untuk melancarkan serangan siber. Salah satu hal yang banyak ditemui yaitu menggunakan kata kunci "Covid-19" atau informasi yang berhubungan dengan virus corona, misalnya melalui email.

Begitu email dibuka, perangkat akan disusupi malware. Trend Micro melihat serangan siber juga menargetkan sektor kesehatan dan pemerintahan karena saat ini memegang data-data penting.

Serangan siber juga membayangi sistem cloud. Misalnya, pembajakan, kesalahan konfigurasi sampai mengambil alih server. Laksana berpendapat selain memperkuat perlindungan selama WFH, karyawan juga perlu diberi pemahaman mengenai cara menjaga keamanan ketika bekerja dari rumah. 

BERITA TERKAIT